
Negara, DENPOST.id
Selama ini kondisi Pelabuhan Gilimanuk, masih semrawut. Bahkan petugas yang melakukan pemeriksaan juga tidak bisa maksimal karena harus kepanasan dan kehujanan.
Melihat kondisi yang semrawut ini, pelabuhan di ujung barat Bali ini, akan ditata menjadi lebih baik lagi. Masterplan atau rencana induk pengembangan Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Kabupaten Jembrana, telah rampung disusun. Berbeda dengan kondisi saat ini, Pelabuhan Gilimanuk ditata dengan begitu detailnya, termasuk didalamnya moderenisasi pelayanan dan destinasi-destinasi wisata yang keseluruhan menjadi sebuah satu kesatuan.
Dalam press release Humas Jembrana, Sabtu (13/5/2023), Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi sudah menggelar rapat finalisasi rancangan masterplan pengembangan Pelabuhan Gilimanuk dengan Bupati Jembrana, I Nengah Tamba di ruang rapat Kantor ASDP Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Ira mengatakan lewat masterplan ini, pihaknya ingin menjadikan Pelabuhan Gilimanuk sebagai pelabuhan termodern di Indonesia.
Ira yang didampingi Direktur Perencanaan dan Pengembangan, Harry MAC mengatakan sejak 2021 awal, telah berdiskusi banyak hal terkait masterplan Pelabuhan Gilimanuk. “Untuk masterplan butuh waktu lama karena dirancang dengan cermat. Sekarang 2023, masterplan-nya sudah jadi, mudah-mudahan ada calon investor. Kita ingin di tahun 2024 akhir, akan mulai sesuatu dan sudah ada sesuatu yang bisa dilihat di akhir tahun 2025, terkait pengembangan Pelabuhan Gilimanuk ini,” harapnya.
Harapan yang sama juga diungkapkan Bupati Jembrana, I Nengah Tamba. Di mana, Tamba ingin hal itu bisa segera berjalan karena akan menuju Jembrana Emas di tahun 2026. “Dengan melihat kunjungan wisatawan domestik kalau sekarang 7 juta atau 14 juta bolak-balik dalam setahun, ke depan nanti kalau destinasi wisata di Jembrana sudah dibangun, bayangan saya bisa 15 juta wisatawan dan ini tentunya membutuhkan pelabuhan yang representatif,” jelasnya.
Bupati Tamba yang didampingi, Kepala Dinas PUPR Jembrana, I Wayan Sudiarta menuturkan keberadaan masterplan yang final itu, semuanya telah memuat potensi-potensi yang ada terutama di Kawasan Gilimanuk. “Dengan sentuhan moderenisasi, khususnya dalam pelayanan dan tetap mengutamakan ciri khas Bali, mengingat ini salah pintu masuk ke Bali. Saya optimis ini bisa mendongkrak kemajuan di Kabupaten Jembrana dan terakhir saya juga turut mohon doa kepada masyarakat Jembrana, semoga ini bisa segara dieksekusi,” tandasnya. (120)