
Padangsambian, DenPost.id
Psikolog senior, Dra.Retno Indaryati, M.Kes., mengingatkan kalangan orangtua agar mewaspadai pemakaian gadget (gawai) di kalangan anak-anak. Hal itu karena gadget dapat mengganggu pusat perhatian tan tumbuh-kembang anak. Sang anak terkadang tak mendengar panggilan orangtuanya, lantaran pusat perhatian mereka tertuju pada gadget.
Dalam peluncuran produk terbaru Faber-Castell ‘’Little Creative’’ di Denpasar, Rabu (24/5/2023), Retno menambahkan kecanduan pada gadget juga dapat mengibatkan anak-anak terlambat dalam belajar bicara. Hal tersebut dikarenakan perhatian mereka tertuju pada gambar atau permainan pada gadget. Padahal masa tersebut adalah saatnya untuk merangsang panca indera mereka, sehingga menjadi anak yang normal. ’’Tak hanya melatih mata, tetapi juga motorik halus mereka,’’ tegasnya.
Menurut Retno, kasus autisme pun banyak dipengaruhi kelakuan anak-anak yang keranjingan bermain gadget. Lantaran hanya diberi komunikasi satu arah, maka kemampuan literasi mereka menjadi terhambat. Karenanya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan perkumpulan psikolog mengeluarkan edaran mengenai larangan akan anak-anak usia di bawah dua tahun untuk bermain gadget. Sedangkan untuk anak usia di atas dua tahun hingga enam tahun boleh bermain gadget hanya sejam.
Retno juga menyebut bahwa setiap anak mempunyai keinginan belajar yang berbeda. Untuk itu mereka tak boleh dipaksa begitu saja, namun perlu diberi penyadaran secara dini. Dia menyatakan salut atas upaya Faber-Castell yang meluncurkan Interactive Board Book untuk memberikan pilihan bagi orangtua dalam mengedukasi buah hati mereka. Buku ini dinilai sangat bermanfaat terutama untuk menumbuhkan kreativitas anak-anak pra-sekolah khususnya di tingkat PAUD dan TK.
Sedangkan Product Manager Faber-Castell International Indonesia, Lily, mengungkapkan screen time yang terlalu dini dapat menyebabkan anak-anak pikun digital. Mereka akan sulit fokus pada satu hal dan mudah berganti fokus sehingga kesulitan dalam belajar. Di samping itu, anak rentan terkena radiasi emisi. Tubuh anak lebih rentan daripada dewasa, maka kemungkinan dapat terpapar radiasi emisi penyebab kanker. Dengan hadirnya Interactive Board Book tentu akan menjadi bisa menjadi pilihan bagi kalangan orangtua untuk memberi pengalaman berbeda bagi si anak. Hal tersebut karena buku bercerita ini punya banyak keunggulan di antaranya halaman yang tebal disesuaikan dengan tangan si anak, buku tak mudah kotor/rusak dan punya dua bahasa (dual lingual) Indonesia dan bahasa Inggris.
Product Manager Faber-Castell International Indonesia, Richard Panelewen, menambahkan bahwa pihaknya tahun ini kembali menggelar lomba mewarnai untuk anak TK dan SD, termasuk para guru. Lomba rencananya dilangsungkan di Kota Denpasar dan Buleleng. ‘’Masih banyak juga lomba yang lain, termasuk kami pertimbangkan lomba berceritera,’’ tandasnya. (yad)