Semarapura, DENPOST.id
Salah seorang warga, ADS (20) asal Dusun Jurangpait, Desa Kutampi, Nusa Penida, Klungkung, mendapat perawatan intensif di RSUD Klungkung karena muntah darah, Jumat (2/6/2023). Setelah dirawat, pemuda ini ternyata memiliki riwayat tergigit anjing seminggu yang lalu.
Bahkan pihak keluarga mengatakan kalau anjing yang menggigit pasien (ADS) telah mati.
Belum jelas apakah pasien memiliki gejala penyakit rabies atau tidak. Informasi yang diperoleh di lapangan, pasien awalnya datang ke IGD RSUD Klungkung, dengan keluhan mual dan muntah pada, Rabu (31/5/2023). Setelah diberikan obat dan menjalani observasi dua jam, pasien kemudian dibolehkan pulang.
Namun keesokan harinya, Kamis (1/6/2023) sekitar pukul 10.00 Wita, pasien datang kembali ke IGD dengan keluhan muntah darah. Setelah ditelusuri, ternyata pasien sempat digigit anjing satu Minggu yang lalu, di bagian siku dan luka berupa titik. Anjing yang menggigit merupakan anjing peliharaannya sendiri di rumah, tapi belum divaksin.
Yang mengejutkan, pihak keluarga menyebutkan kalau anjing yang menggigit pasien telah mati. Hal ini tentu membuat tim medis kaget, sehingga langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Klungkung.
Namun Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr. Ni Made Swapatni belum dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut. Handphone-nya dihubungi aktif, tapi tidak dijawab. Begitupula dengan WA-nya juga aktif, tapi tidak dibalas.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Klungkung, IB Juanida ketika dikonfirmasi mengakui mendapat informasi ada warga yang dirawat di rumah sakit dan memiliki riwayat tergigit anjing. Iapun kaget pasien tersebut berasal dari Dusun Jurangpait, Desa Kutampi. Karena selama ini, wilayah Nusa Penida masih nol atau hijau dari kasus anjing positif rabies.
“Saya juga kaget KTP-nya dari Jurangpait, Nusa Penida. Tapi setelah kita cek lagi, pasien tersebut tinggal di Gianyar dan kerja di Ubud,” ungkapnya.
Dengan adanya warga Nusa Penida digigit anjing di luar Klungkung,Juanida mengatakan kalau pihaknya tetap berkoordinasi dengan instansi terkait di Gianyar. Apalagi ia mendapat informasi anjing yang menggigit pasien telah mati seminggu yang lalu.
“Informasinya petugas di Gianyar telah mengambil sampel otak anjing yang mati untuk diuji di lab di Denpasar,” ungkapnya. (119)