
Negara, DENPOST.id
Banjir bandang pada November 2022 lalu membuat dam atau bendungan di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo rusak. Dam yang berfungsi sebagai tempat pembagian irigasi yang mengairi dua subak di Desa Penyaringan ini masih belum diperbaiki. Kondisi tersebut mengakibatkan ratusan hektar sawah hingga saat ini tidak berfungsi.
Dua subak yang diairi dam ini yaitu Subak Telepus dengan luas kurang lebih 120 hektar, dan Subak Jagaraga yang diperkirakan memiliki luas hampir 300 hektar. Namun, Subak Jagaraga melakukan upaya swadaya dengan membuka saluran air di Sungai Bilukpoh dengan iuran dari setiap anggotanya.
Kelian Subak Telepus, I Ketut Sukayasa, Selasa (6/6/2023) mengungkapkan bahwa mereka tidak dapat bekerja di sawah selama kurang lebih enam bulan sejak banjir bandang terjadi di Sungai Bilukpoh pada bulan November 2022.
Menurutnya, ini disebabkan oleh kerusakan pada dam yang merupakan sumber irigasi subak akibat banjir.
Pihaknya sudah mencoba memperbaiki aliran air di dam sebanyak tiga kali, tetapi setiap kali melakukannya, dam kembali dihantam banjir. “Kerugian total yang kami alami sebelumnya untuk memperbaiki saluran irigasi tersebut mencapai sekitar Rp 100 juta, termasuk biaya sewa alat berat. Meskipun kami berusaha, namun pada akhirnya kami tidak berhasil,” ungkapnya.
Dikatakannya, hingga saat ini pihaknya masih tidak dapat bekerja di sawah, dan hanya beberapa anggota subak yang menanam palawija dengan menggunakan sumber air dari sumur bor.
Proposal juga sudah diajukan melalui pemerintah desa kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana dan selanjutnya proposal tersebut diteruskan ke Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut.
Pihaknya berharap agar balai dapat mempercepat perbaikan pada dam agar sawah subak dapat kembali dialiri air, sehingga para petani padi dapat kembali bekerja. Apalagi ini mata pencaharian mereka.
Kepala Bidang Perairan Kabupaten Jembrana, I Gede Sugianta, saat dimintai konfirmasi mengatakan, pihaknya telah melaporkan dan mengajukan surat permohonan kepada balai terkait. Selain itu, mereka juga telah bertemu dengan kepala balai saat kunjungan ke Jembrana.
Gede Sugianta juga menyebutkan bahwa kepala balai beserta stafnya dijadwalkan akan mengunjungi Jembrana minggu depan. “Kami juga berharap dam tersebut segera diperbaiki,” pungkasnya. (120)