
Mangupura, DENPOST.id
Mendorong minat petani mengembangkan bawang merah, Dinas Pertanian dan Pangan tahun ini akan melaksanakan program pengembangan bawang merah seluas 1 hektar di Subak Munggu, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi. Hal ini juga untuk penanganan inflasi di Badung, karena bawang merah merupakan salah satu komoditi pertanian yang seringkali memicu terjadinya inflasi. Hal tersebut diungkapkan Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, usai menyerahkan berbagai bantuan sarana dan prasarana pengembangan bawang merah kepada petani, di Bale Subak Munggu, Senin (12/6/2023).
Menurut Wijana, minat masyarakat untuk menanam bawang merah selama ini masih sangat rendah. Hal itu disebabkan karena biaya produksi bawang merah yang cukup mahal. “Ongkos pemeliharaan yang tinggi dan sangat rentan terhadap serangan hama, faktor musim serta pengetahuan dan pengalaman petani dalam budi daya bawang merah masih kurang jadi perlu ada pendampingan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, Dinas Pertanian dan Pangan sejak tahun 2022 lalu menjalin kerjasama pendampingan dengan BPTP Bali termasuk mengembangkan denplot bawang merah di subak Sengempel sebagai media edukasi kepada petani, ternyata hasilnya cukup bagus. “Berdasarkan data neraca pangan, kebutuhan bawang merah di Badung cukup tinggi yakni 1.800 ton/tahun sedangkan produksinya masih kecil sekitar 530 kg/tahun. Apabila kegiatan di subak Munggu ini berhasil, pihaknya juga akan mengembangkan di subak lainnya sejalan dengan kegiatan pengembangan cabai rawit, jagung dan kedelai yang juga telah dirancang dilaksanakan tahun ini,” tandasnya. (a/115)