
Mangupura, DENPOST.id
Sebuah pagelaran peragaan busana (fashion show ) terbesar dan termegah di Bali, melibatkan 15 desainer Bali dan 69 model pilihan generasi muda Bali digelar di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Sabtu 10 Juni 2023. Pembukaan peragaan busana dengan nama “Adi Warna Wastra Loka” ini dihadiri ibu-ibu dari OASE-Kabinet Indonesia Maju, yaitu Siti Faridah Pratikno, Endang Budi Karya, Lilik Umi Abdul Halim Iskandar, Nanny Hadi Tjahjanto, dan Ratna Mirah Arifin. Hadir pula Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra beserta istri, hingga bupati/walikota se-Bali beserta istri dengan menggunakan busana endek Bali.
Peragaan busana ini dibuka Gubernur Bali, Wayan Koster. Dia mengaku sedikit bernostalgia di tempat yang megah dan indah tersebut dan mengingatkan pada moment 15 November 2022. Di mana kala itu di GWK dilaksanakan gala dinner para tamu negara peserta KTT Presidensi G20.
Dikatakannya, pagelaran ini memberikan ruang untuk menampilkan karya-karya terbaik para desainer. “Semua produk yang ditampilkan merupakan produk lokal Bali, yang didesain oleh orang Bali, yang jadi model juga orang Bali. Supaya tidak hanya melihat model dari luar, tetapi juga melihat model-model orang Bali yang ternyata tidak kalah dari model nasional dan model internasional,” kata Koster.
Dia berharap event seperti ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi para perajin di Bali, sekaligus menjadi bagian dari pengembangan ekonomi kreatif.
Adiwarna Warna Wastra Loka mengisahkan tentang wastra-wastra adiluhung dari seluruh penjuru Bali yang ditampilkan dalam koleksi-koleksi busana adat dan kasual yang mempesona. Dalam pagelaran fashion show ini, salah satu putra daerah Kabupaten Badung asal Sibangkaja, I Gusti Ngurah Agung Sasmitra Wiguna, yang kerap di sapa Jung Sas, berkesempatan membawakan 10 desain dengan mengangkat tema “Nila Angsana”. Tema yang diangkat ini menggambarkan perpaduan karakter anggun dan tegas dalam satu siluet yang harmonis.
Dimintai konfirmasi terkait event ini, Selasa (13/6/2023), Jung Sas mengatakan kalau kegiatan seperti ini sangat penting untuk terus digelar. Kalau bisa dirinya berharap agar bisa menjadi event tahunan, sehingga bisa menggali potensi para generasi muda untuk menampilkan karya terbaiknya dalam dunia fashion.
Tak hanya itu, melalui event bergengsi ini, ia meyakini bisa membangkitkan kembali perekonomian Kabupaten Badung, khususnya UMKM di bidang tekstil tradisional (tenun ikat). “Kegiatan fashion show seperti ini bisa dilaksanakan setiap tahunnya, untuk mendapatkan generasi penerus dalam dunia fashion. Tentunya kegiatan seperti ini akan memberikan dampak pada sektor perekonomian daerah Kabupaten Badung, khususnya pada UMKM yang bergerak dibidang tekstil tradisional,” katanya. (a/115)