Warga Keluhkan Suara Proyek Bekerja Hingga Tengah Malam di Pengosekan

picsart 23 06 14 20 31 51 494
BEKERJA - Alat berat yang bekerja di proyek Hidden City Ubud hingga tengah malam yang dikeluhkan warga.

Gianyar, DENPOST.id

Pembangunan proyek Hidden City Ubud di Jalan Raya Pengosekan, Ubud, Gianyar belakangan ini viral. Warga sekitar protes dan mengeluhkan karena suara proyek menggunakan alat berat bekerja hingga tengah malam, sehingga warga sekitar terganggu.

Selain itu, warga setempat mempertanyakan proyek itu. un Sebab, selama ini pemilik proyek belum pernah melakukan sosialisasi.

Bendesa Adat Pengosekan, I Nyoman Sumantra didampingi Sekretaris, Dewa ditemui, Rabu (14/6/2023), membenarkan masyarakat mempertanyakan proyek tersebut. Dikatakan dia, proyek tersebut ada di wilayah Desa Adat Pengosekan, namun pemilik tanah dari desa lain, yakni Peliatan.

Sorotan akan proyek ini berawal dari warga melihat ada perabasan pohon-pohon di lokasi. Setelah bersih, lahan tegalan ini kemudian datang alat berat. Ironisnya alat berat bekerja hingga tengah malam. Suara bising alat berat menganggu warga sekitar dan banyak juga wisatawan yang menginap di vila sekitar komplin dan cek out. Warga sekitar yang terganggu kemudian melapor kepada pihak prajuru Desa Adat Pengosekan.

Baca juga :  Pencuri Mobil Dinas Polresta Denpasar Diringkus di Gianyar

Menerima laporan, prajuru desa adat didampingi pecalang mengecek ke lokasi. Ketika prajuru mempertanyakan perijinan, pihak pengelola belum bisa menunjukkan perijinan.
Prajuru kemudian mengejar pemilik tanah bernama Cokorda dari Peliatan.

Menurut bendesa, Cokorda dari Peliatan sempat bertemu dalam rapat prajuru dihadiri bendesa, kelian banjar adat, kelian dinas, saba desa, kerta desa, kelian pura dan pecalang. Pemilik tanah mengaku tanah tersebut baru tahap diratakan dan sedang penataan. Rencana tanah tersebut, akan dikontrakkan atau disewakan kepada orang lain.

Baca juga :  Warga Binaan Rutan Negara Kembangkan Tanaman Hidroponik

Terkait gangguan alat berat yang bekerja hingga tengah malam, warga sudah melapor, baik lisan dan tertulis kepada pihak desa adat dan perbekel. Kini surat tersebut sudah disampaikan kepada pihak terkait. “Masyarakat minta dalam rapat nanti investor mau datang dalam rapat desa adat untuk menjelaskan proyek tersebut,” ujarnya. (116)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini