Seorang Mahasiswa Ditahan Gara-gara Ngaku Bawa Bom di Pesawat

jumat bom
DIMINTAI KETERANGAN - Penumpang pesawat Super Air Jet IU 787 asal Medan, Ricky, saat dimintai keterangan oleh petugas Otoritas Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Kamis (15/6/2023). (DenPost.id/ist)

Tuban, DenPost.id

Pihak Otoritas Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kuta, mengamankan seorang penumpang Super Air Jet IU 787 asal Medan, Ricky. Pria berusia 22 tahun itu diamankan karena mengaku membawa bom di bagasinya.

Akibat candaan Ricky itu, pesawat harus mengalami keterlambatan terbang hingga 85 menit dan seluruh penumpang sempat diturunkan. Saat ini Ricky ditahan oleh pihak otoritas bandara.

Informasi yang dihimpun, kejadiannya berawal saat Ricky hendak naik pesawat pada Kamis (15/6/2023) sekitar pukul 06.20. Awalnya pesawat Super Air Jet, yang hendak ditumpanginya, terbang dengan rute Badung-Bandung-Kualanamu, Medan.

Setelah masuk ke perut pesawat Super Air Jet, mahasiswa asal Jalan Subur LK-VIII No.39 Desa Polonia, Medan, Sumatera Utara, itu duduk sendirian di kursi nomor 24E. Dia menaruh tas kain warna hitam ke over head cabin atau tempat barang di atas kepala penumpang. “Kemudian seorang pramugari bernama Errin Ryandani bertanya kepada Ricky apa gerangan isi tasnya? Ricky menjawab ada bom,” tegas sumber petugas yang tak disebutkan jati dirinya di koran ini.

Baca juga :  Giri Prasta akan Intensifkan Pembangunan Taman Gumi Banten

 

Mendengar jawaban tersebut, pramugari langsung menegur Ricky agar jangan bercanda, sebab ucapan bom sangat sensitif bila disebut dalam penerbangan. “Kata-kata itu sangat sensitif saat penerbangan dan bisa jadi masalah,” bisik polisi.

Setelah mendapat peringatan dari pramugari, Ricky segera minta maaf dan mengaku hanya bercanda. Meski demikian, pramugari tetap melaporkan kejadian tersebut ke Capten in Command (Frederikus Casakac). “Kapten pesawat selanjutnya memerintahkan agar menurunkan semua barang penumpang dalam bagasi untuk dicatat dan dilakukan pemeriksaan ulang,” jelas sumber itu.

Baca juga :  Pemuda Asal Gianyar Tewas Saat Snorkling di Pantai Bloolagon

Berdasarkan perintah Kapten Pesawat, seluruh penumpang Super Air Jet akhirnya diturunkan dan dibawa ke konter chek-in untuk pemeriksaan ulang. Sedangkan Ricky digiring ke Kantor Avsec PT Angkasa Pura I Ngurah Rai untuk diperiksa. “Selama proses pemeriksaan ulang penumpang dan bagasi tercatat yang memakan waktu selama kurang lebih 85 menit, dan Super Air Jet kemudian diizinkan take off menuju ke Kualanamu, Medan, dengan transit terlebih dahulu di Bandung,” beber petugas.

Baca juga :  Bobol Minimarket, Kakak-Adik Panjat Tiang Gardu Listrik

Sedangkan Ricky sekitar pukul 10.25 diserahkan ke petugas PPNS Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV untuk diproses lebih lanjut. Hingga berita ini ditulis, situasi Bandara Ngurah Rai tetap aman dan kondusif serta operasi penerbangan berjalan normal.

Dimintai konfirmasi, Kasatreskrim Polres Kawasan Bandara Iptu Rionson Ritonga mengatakan bahwa memang benar ada seorang penumpang pesawat yang mengucapkan bom tersebut. Namun dia mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan atau data resmi dari otoritas bandara. “Belum ada konfirmasi dari pihak otoritas bandara,” tandas Ritonga. (yan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini