Dideportasi, ‘’Ausie’’ yang Terlibat Penganiayaan dan Pencurian di Bali

depor
DIGIRING - Foto dokumen memperlihatkan saat DDI digiring ke Polsek Kuta lantaran terlibat kasus penganiayaan, pencurian, dan kepemilikan senjata api ilegal. (DenPost.id/dok)

Mangupura, DenPost.id

Seorang WNA yang terlibat kasus penganiayaan, pencurian, dan kepemilikan senjata api ilegal, berinisial DDI (29), akhirnya dideportasi. Ausie (warga) Australia ini sebelumnya ditahan di Polsek Kuta. Dia lalu dipulangkan ke negaranya karena disebut kelainan jiwa dan tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatan pidananya.

Sedangkan korban penganiayaan yang merupakan pacarnya berinisial APS (33) telah mencabut laporan di Polsek Kuta. “DDI sempat dirawat di RS Bhayangkara Trijata Polda Bali lalu dirujuk ke RSUP Prof.IGN Ngoerah, Denpasar. Dia diperiksa medis karena kerap ngamuk di ruang tahanan,” kata seorang polisi, Senin (26/6/2923).

Baca juga :  God Bless Rilis Album “Anthology 50th Anniversary”

Warga Australia ini awalnya ditangkap aparat Polsek Kuta di Hotel Kadin Inn kamar 39 di Jalan Popies, Kuta, Badung, pada Minggu (4/6/2023) sekitar pukul 21.00. “Selain mengamuk, pria yang mengaku sebagai pasukan khusus  Australia (Australia Special Force) itu sering menggantung di terali besi jendela sel Polsek Kuta,” beber polisi itu.

Melihat tingkah aneh dan berbahaya tersebut, Polsek Kuta khawatir tersangka bakal gantung diri atau membahayakan tahanan lainnya. Setelah diperiksa, tersangka dinyatakan memiliki kelainan jiwa dan depresi serta dinilai tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatan pidananya.

Baca juga :  Jadi Narasumber Workshop di Pusdokkes Mabes Polri, Ini Kata Giri Prasta

Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas mengatakan bahwa pihaknya telah memintai keterangan keluarga DDI. Pemeriksaan itu untuk mengetahui riwayat sakit yang bersangkutan dan mengenai pengakuan tersangka sebagai tentara Australia. Bambang mengaku lupa kapan WNA itu dideportasi dari Bali.

“Dia sudah dideportasi. Yang bersangkutan (DDI) sebelum dideportasi diperiksa kesehatannya di RS Bhayangkara Trijata Polda Bali dan RSUP Prof.IGNG Ngoerah Denpasar. Pada saat diperiksa di RS, kaki dan tangan yang bersangkutan diikat, karena sering ngamuk.  Keterangan dari keluarganya bahwa yang bersangkutan sejak kecil memiliki obsesi seperti pemeran dalam film action yang diperankan militer,” ungkap Bambang. (yan)

Baca juga :  Nama Bupati Giri Prasta Dicatut untuk Menipu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini