Denpasar, DenPost.id
Dewan Pengurus Daerah Realestat Indonesia (DPD REI) Bali menggeber ‘’BNI-REI Expo 2023’’ di Level 21 Mall, Denpasar, mulai Sabtu (1/7/2023) hingga Minggu (9/7/2023) mendatang. Acara yang bertema “Kebangkitan Industri Properti Menuju Bali Era Baru”ini dibuka Asisten II (Bidang Perekonomian dan Pembangunan) Kota Denpasar Anak Agung Gede Risnawan. Saat itu, dia didampingi Head of Region (Pemimpin) BNI Wilayah 08 Anak Agung Agustiya Novitayanti, Ketua REI Bali I Gede Suardita dan Ketua Panitia Made Dwi Indrawan.
Dalam kesempatan itu AA Gede Risnawan, mewakili Walikota Denpasar, mengungkapkan pascapandemi covid-19 semua elemen masyarakat saling bahu-membahu beraktivitas untuk memulihkan perekonomian, khususnya di Kota Denpasar. Dia menyebut wilayah Ibukota Provinsi Bali ini sangat kecil dengan luas seluas sekitar 120 ribu km2. ‘’Kalau kita berdiri di titik nol kilometer yakni di patung Catur Muka, maka hanya lima kilometer ke utara, timur, barat dan selatan. Sangat-sangat kecil,’’ tegasnya.
Kendati wilayahnya kecil, Kota Denpasar ternyata mempunyai mobilitas penduduk yang sangat tinggi. Sesuai statistik per akhir tahun 2022, jumlah penduduk Denpasar sekitar 875 ribu, dengan kepadatan 1.567 jiwa/km. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap permasalahan sosial, salah satunya infrastruktur. Untuk itu AA Gde Risnawan berharap agar DPD REI Bali membantu pemerintah Denpasar untuk menciptakan Kota Denpasar yang cantik dan indah.
Ketua DPD REI Bali I Gede Suardita didampingi Ketua Panitia Made Dwi Indrawan mengungkapkan pameran ‘’BNI-REI Bali Expo’’ ini merupakan kolaborasi yang mantap, karena keduanya pernah kerjasama pameran 10 tahun lalu. Kerjasama ini terus berlanjut berkat campur tangan Pemimpin BNI Wilayah 08 Anak Agung Agustiya Novitayanti. Sedangkan pameran ini merupakan satu dari rangkaian Rakerda REI Bali pada Selasa (4/7) besok, sekaligus pameran tahun kedua pascapandemi covid-19.
Dia menyebut bahwa DPD REI Bali mempunyai 120 anggota di seluruh Bali. Pasarnya merupakan program unggulan middle low berupa rumah subsidi hingga program unggulan middle-up yakni vila. REI adalah penyumbang khusus kebutuhan perumahan di Bali yang mencapai sekitar 15 ribu, dan mampu dipenuhi oleh DPD Rei Bali hingga 80%. ‘’Ini merupakan sumbangsih nyata kami menjadi mitra utama pemerintah dalam penyediaan perumahan. Ini luar biasa,’’ tegas Suardita.
Menurutnya, banyak tantangan yang dihadapi kalangan developer khususnya di REI Bali pascapandemi covid-10 sangatlah berat. ‘’Dengan profil-profil perusahaan anggota kami yang jam terbangnya mencapai puluhan tahun dan bonafid, astungkara sebanyak sembilan puluh persen anggota kami aktif semua,’’ ungkapnya.
Suardita mengungkapkan bahwa pihaknya memasarkan 4.000 rumah bersama 18 developer dengan rincian 3.000 rumah subsidi dan 1.000 rumah komersil. Menariknya, saat pemaran dibuka, beberapa rumah sold out. Rumah subsidi punya keuntungan yang menarik bagi konsumen yang membelinya. Rumah subsidi masih menjadi favorit kalangan masyarakat menengah di Bali, terlebih harganya masih menginjak Rp181 jutaan.
Pemimpin BNI Wilayah 08 Anak Agung Agustiya Novitayanti menyampaikan bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, pihaknya berkolaborasi dengan DPD REI Bali menggelar ‘’BNI-REI Bali Expo’’ ini sebagai bagian untuk mendukung pelaku pengembangan pertumbuhan bisnis properti di Pulau Dewata pada khususnya.
Novi menambahkan pameran properti terbesar ini diikuti oleh 18 developer (pengembang) terkenal dengan menawarkan lokasi perumahan yang strategis serta berkelas, sehingga menjadi nilai tambah untuk berinvestasi di Bali. Sedangkan bunga yang diberikan khusus untuk pembelian di pameran ‘’BNI-REI Expo’’ ini mulai dari 3,77 persen dan ada subsidi dari developer untuk tahun pertama yakni 0 persen. Sedangkan untuk pembelian rumah baru khusus di developer peserta pameran ini melalui BNI Griya dengan bunga mulai 3,77 persen. Bebas bayar bunga KPR selama 1 tahun pertama, diskon biaya provisi 50 persen menjadi 0,5 persen dari maks. Plafon: diskon biaya administrasi menjadi Rp250 ribu, gratis biaya appraisal, jangka waktu hingga 30 tahun dan pre-pproval di lokasi expo. (yad)
