Cegah Rabies, Pemerintah Daerah Diminta Gencar Sosialisasi

picsart 23 07 05 22 07 43 776
GEBYAR VAKSINASI - Gebyar vaksinasi di wantilan Desa Adat Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Rabu (5/7/2023).

Tabanan, DENPOST.id

Penanganan kasus rabies di mendapat perhatian Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi. Dia meninjau langsung gebyar vaksinasi di wantilan Desa Adat Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Rabu (5/7/2023). Ia berharap, kasus rabies bisa segera dituntaskan karena berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Karenanya dia meminta pemerintah daerah melalui dinas terkait menggencarkan sosialisasi dan edukasi bahaya rabies pada masyarakat.

Harvick juga mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Kemenkes terkait dengan upaya bersama dalam penanganan rabies di seluruh daerah di Indonesia. Khususnya Bali, terutama pada pengadaan vaksin baik untuk hewan penular rabies (HPR) maupun ketersediaan VAR untuk kasus gigitan pada manusianya.

“Kita harapkan di Bali bisa segera terkendali dalam waktu dekat, sehingga jangan sampai targetnya di tahun 2028, kalau bisa tahun depan atau setahun dua tahun ke depan bisa diatasi,” harapnya.

Terkait dengan distribusi vaksin, dirinya mengakui selalu berkordinasi baik dengan Gubernur Bali maupun Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali serta kepala dinas kabupaten/kota. Dia juga menilai, Pemerintah Provinsi perlu memiliki cold stirage untuk menyetok vaksin, sehingga jika tidak ada di kabupaten/kota, bisa diambil ke Propinsi sesuai kebutuhan.

Baca juga :  Ikut Vaksinasi, Peserta Disediakan Hiburan Naik Tank

“Intinya kalau VAR mencukupi, justru kami konsen pada pascanya, penanganan lebih spesifik pada manusianya, jangan sampai nambah kasus gigitan positif lagi,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali, Wayan Sunada, mengatakan, sampai dengan bulan Juli 2023, tercatat ada empat korban meninggal akibat kasus gigitan positif rabies, yakni 2 di wilayah Kabupaten Jembrana, 1 di kabupaten Badung dan 1 lagi di Buleleng. Angka ini sudah mengalami penurunan jika dibandingkan angka kasus kematian di tahun 2022 sebanyak 22 kasus.

Baca juga :  2023, Buleleng Target Tracing Kasus TBC Meningkat 10 Persen

“Terkait vaksinasi sebagai salah satu upaya penanganan rabies, dari jumlah populasi HPR khususnya anjing sebanyak 599 ribu ekor, sudah 51,45 persen tervaksin. Kami menargetkan Bali di tahun 2024 nihil kasus meninggal akibat gigitan anjing rabies. Dan, target di tahun 2028 nihil angka kasus rabies baik pada manusia maupun HPR,” katanya.

Sementara itu, untuk perkembangan penanganan kasus rabies di Kabupaten Tabanan, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, drh.Gede Eka Parta Ariana, mengatakan, capaian vaksin secara umum baru 54,88 persen. Target minimal cakupan 80 persen, dari total populasi anjing 62.104 ekor

Baca juga :  Capaian Vaksinasi Rendah, Kakesdam Tinjau Serbuan Vaksinasi di Tiga Kabupaten

“Sejatinya sempat ditargetkan bulan Juni kemarin rampung 80 persen, hanya saja ada kendala terutama di vaksin sehingga molor, namun bulan Agustus diharapkan bisa terwujud. Di kabupaten Tabanan sendiri masih ada 12 desa zona merah rabies,” ungkapnya.

Meski perda dan perbup penanganan rabies sudah diimplementasikan, namun menurut Parta Ariana, perlu digencarkan lagi sosialisasi agar masyarakat memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Selain vaksin massal, langkah konkret yang sudah ditempuh, lanjut Eka Parta, yakni menggencarkan sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pada masyarakat. (tim dp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini