
Denpasar, DENPOST.id
Sanggar Seni Damuh Art Nusa Dua, Desa Adat Tengkulung, Kecamatan Kuta Selatan, menampilkan rekasadana (pagelaran) Calonarang “Tanting Mas” dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV 2023, Kamis (6/2023). Penampilan duta Badung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya (Art Centre) tersebut sangat memukau para penonton.
Dikisahkan, ada seorang wanita sakti yang tinggal di daerah Parang Siluman yang bernama Tanting Mas. Kesaktian Tanting Mas merupakan penugrahan dari Ida Bhatari Durga. Namun karena ketamakan dan sifat ego yang begitu tinggi, Tanting Mas tidak pernah merasa puas dan ingin menambah kesaktian dengan cara memohon kepada Sang Hyang Baruna yang berstana di segara/laut.
Sang Hyang Baruna tidak berkenan memberi penugrahan kepada Tanting Mas, sehingga Tanting Mas merasa sangat kesal. Ia merusak laut dan menebar wabah penyakit di pesisir derah daha dengan muridnya yang bernama Diah Rakatawati.
Kegaduhan yang terjadi di pesisir daha diketahui oleh Patih Silidanta dari Keraton Pedalengan. Sang patih langsung mencari tahu penyebab dari kegaduhan tersebut. Setelah diketahui, terjadilah pertempuran antara Patih Silidanta dan Tanting Mas.
Tanting Mas sempat memukul mundur pasukan daha yang dipimpin oleh Patih Silidanta. Namun Patih Silidanta mencari bantuan dari pandita sakti bernama Cupu Mas yang tinggal di Gunung Semeru. Atas bantuan Cupu Mas, pasukan daha mampu menyaingi kesaktian Tanting Mas.
Ketua Sanggar Seni Damuh Art, I Wayan Wahyu Gedas Adi Satyawan, mengatakan, untuk
pagelaran ini dilakukan latihan kurang lebih empat bulan sejak Maret 2023. Banyak tokoh-tokoh yang dilibatkan dari pementaran Calonarang Tanting Mas ini. “Selain itu kita juga melibatkan 35 orang penabuh, serta kru lainnya,” paparnya.
Dia mengaku sangat senang dapat diberikan kesempatan dari Dinas Kebudayaan Badung dan Pemprov Bali. Terlebih banyak sanggar seni lainnya yang belum mendapatkan kesempatan tampil dalam PKB. “Kami berharap, ke depannya lebih banyak para pemuda dan pemudi Bali yang dilibatkan dalam pementasan di PKB ini,” ucapnya.
Pembina Tari Calonarang, I Wayan Eka Santa Purwita, menerangkan, Calonarang ini diambil dari kisah Tanting Mas dan Tanting Rat. Dari tema Segara Kerthi yang ditentukan, pihaknya mengangkat cerita Tanting Mas yang tidak diberikan restu dari Sang Hyang Baruna. “Dalam pementasan ini seluruhnya dibawakan oleh pregina lokal dari Kecamatan Kuta Selatan, dengan persiapan sekitar empat bulan,” ujarnya.
Latihan yang dilakukan pun disesuaikan, yaitu di sektoral dan secara gabungan. Fokus latihan yaitu penyatuan cerita, ucapan, dan arti dalam cerita tersebut.
Tak lupa Purwita mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pemprov Bali. Terlebih Sanggar Damuh Art dapat kesempatan membawakan Calonarang di PKB 2023. “Ke depan diharapkan dapat dikembangkan lagi dan tetap ada season Calonarang. Karena dari yang kita tampilkan, banyak peminat dari Calonarang,” imbuhnya. (a/115)