Bangli, DENPOST.id
Keluarga besar Kementerian Hukum dan HAM Bali, utamanya Rutan Kelas II Bangli, berduka. Kepala Rutan Kelas IIB Bangli, I Wayan Agus Miarda meninggal dunia, Minggu (9/7/2023) sekitar pukul 08.44 Wita, usai mendapat perawatan intensif di ICU RSUP Prof. Ngoerah (RSUP Sanglah).
Plh. Kepala Rutan Kelas IIB, Dewa A G P Asmara menerangkan kronologis yang dialami pejabat usia 46 tahun itu hingga meninggal. Berawal pada, Senin (26/6/2023), almarhum mengeluh tidak enak badan dan beristirahat di rumah dinas. “Hingga esoknya belum juga membaik dan malah tambah parah dengan keluhan muntah-muntah dan tidak bisa makan karena setiap makan selalu muntah,” sebut Asmara, didampingi Humas Rutan Kelas IIB Bangli, Putu Armony.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas poliklinik rutan didapatkan hasil TTV (tanda tanda vital) dalam batas normal dan diberikan obat sucralfat, namun belum juga membaik. Kemudian pada malam hari sekitar pukul 20.00 Wita, diberikan injeksi pantoprazole dan ondancentron, serta dilakukan pemeriksaan gula darah karena yang bersangkutan memiliki riwayat sakit diabetes melitus.
Kemudian pada, Rabu (28/6/2023), dilakukan pemeriksaan GDS kembali dengan hasil 481. Keluhan muntah-muntah belum juga membaik, sehingga atas saran petugas poliklinik rutan agar dirawat di rumah sakit. Sekitar pukul 16.30 Wita, Agus Miarda dirawat di RS BMC Bangli.
Setelah menjalani pemeriksaan, Agus yang awalnya dirawat di ruang perawatan bisa dipindahkan ke ICU karena ada masalah pada jantung. Pada, Jumat (30/6/2023) malam, mengalami penurunan kesadaran lalu dirujuk ke RSUD Bangli. Dari pemeriksaan CT-Scan di RSUD Bangli dinyatakan Agus mengalami stroke non hemoragic.
Lalu pada, Senin (3/7/2023), dirujuk ke RSUP. Prof. Ngoerah untuk mendapat penanganan lebih lanjut di ruang ICU. Selang beberapa hari tepatnya pukul 08.44 Wita, Minggu (9/7/2023), pria asal Buleleng ini dinyatakan meninggal dunia. Agus meninggalkan seorang istri dan dua orang putri.
Kepergian Agus Miarda cukup mengejutkan di kalangan rutan maupun Kemenkumham. Sebab, selama ini Agus Miarda diketahui mengikuti pola hidup sehat, seperti tidak merokok dan tidak minum (miras). Yang bersangkutan dikenal sebagai karutan yang low profile, baik dengan bawahan maupun dengan warga binaan. “Jenazah saat ini masih dititip di RS Prof Ngoerah hingga menunggu keputusan rembug keluarga,” pungkasnya. (128)