
Penatih, DenPost.id
Ratusan mahasiswa Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali diterjunkan mengikuti baksos di Kelurahan Penatih, Denpasar Timur. Baksos dibuka pada Sabtu (8/7/2023) dan ditutup Walikota Denpasar, yang diwakili Camat Dentim I Made Tirana, S.H., M.H., pada Minggu (9/7/2023), di Wantilan Desa Adat Angabaya, Penatih. Bersamaan dengan baksos ini, UPMI Bali masih membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa baru di 11 program studi ( prodi).
Rektor UPMI Prof. Dr. I Made Suarta, S.H., M.Hum., menjamin lulusan UPMI Bali menjadi SDM berkualitas dan berkarakter, baik yang menjadi guru maupun sarjana bidang IT. Untuk itu, dia mengajak anak muda dan lulusan SLTA di Bali yang ingin menjadi guru dan sarjana IT agar bergabung dengan UPMI Bali. UPMI Bali yang kini memiliki tiga guru besar ini mulai membuka pendaftaran calon mahasiswa baru untuk Prodi Bimbingan Konseling, Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, Pendidikan Seni Rupa, Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Pendidikan Matematika, dan Biologi. Juga S-1 Teknik Informatika dan Sistem Informasi, serta Magister Pendidikan Bahasa Indonesia.
Soal baksos, Rektor UPMI Prof. I Made Suarta, mengatakan bertema sangat relevan dengan visi UPMI Bali yakni menjadi problem solving atau pemberi solusi; ikut memecahkan masalah di desa. Hal ini pas dengan tema ‘’Pengabdian Masyarakat Mahasiswa UPMI Bali Berbasis Kreativitas Budaya Masyarakat”.
Program baksos membantu Pemerintah Kota Denpasar untuk mengatasi masalah sampah yakni mendukung penanganan sampah berbasis pada sumbernya. UPMI Bali hadir sebagai bagian dari implementasi dari Tri Hita Karana.
Rektor didampingi WR 1 Dr. Ida Ayu Agung Eka Sriadi, S.Pd., M. Hum., WR II Drs. Dewa Putu Juwana, M.Pd., dan WR III, Drs. Pande Wayan Bawa, M.Si., menambahkan salah satu program berbasis kearifan lokal yakni pelatihan mabos bahasa Bali. Rektor yang pernah ngarja saat piodalan di Pura Desa dan Dalem Angabaya tahun 1999 lalu ini mengungkapkan keterampilan mabaos bahasa Bali ini diperlukan bagi aparat desa adat dan dinas saat upacara pernikahan atau acara lainnya.
Ketua YPLP IKIP PGRI Bali, Drs. IGB Arthanegara,.S.H., M.H., M. Pd., mendukung program baksos UPMI Bali kembali ke kandang di Denpasar guna mendekatkan diri dengan lingkungan. Sekaligus sebagai ajang untuk memperkuat komitmen UPMI Bali membangun dan mencerdaskan anak bangsa. Makanya yayasan memberi beasiswa bebas SPP yang memilih Bahasa Bali, Seni Rupa dan Pendidikan Sejarah.
Walikota dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Camat Dentim I Made Tirana mengapresiasi UPMI Bali sebagai perguruan tinggi sukses berkolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah, sehingga perannya dirasakan masyarakat. UPMI Bali, diakui Walikota, berkomitmen besar membangun desa dan generasi penerus berkualitas dan bermoral lewat pendidikan tinggi. Makanya Pemkot Denpasar menjadikan UPMI Bali mitra aktif dalam memecahkan masalah di masyarakat lewat baksos.
Ketua Panitia baksos Dr. I Wayan Widana, Spd., M.Pd., menambahkan baksos diikuti 365 mahasiswa dari 11 prodi, serta berlangsung selama dua hari. Baksoa diisi berbagai kegiatan di antaranya kerja bakti, sosialisasi penulisan surat dinas, pembelajaran IT, penulisan karya tulis ilmiah, pertandingan bola voli, penanaman pohon, pemeriksaan kesehatan dan penyerahan kacamata gratis serta pelatihan mebaos bahasa Bali bagi perangkat desa. (sue/kmb)