Denpasar, DENPOST.id
Keindahan Danau Batur di Pulau Dewata, telah menjadi daya tarik bagi para wisatawan dan warga lokal. Namun sayangnya, keadaan danau tak lagi sama. Terjadi pencemaran air danau Batur yang disebabkan oleh sedimentasi, di antaranya sektor pertanian pada lereng – lereng di sekitar danau, sehingga menyebabkan penurunan populasi ikan yang merupakan sumber pendapatan warga sekitar.
Inilah yang mendorong Yayasan Cahaya Cinta Kasih (YCCK) bersama Bunda Arsaningsih, dibantu SOUL Community untuk mengambil inisiatif dengan acara SOUL Action guna menyelamatkan dan melestarikan Danau Batur.
Pencemaran di Danau Batur bukan hanya mengurangi jumlah ikan, tetapi juga menyebabkan terganggunya beragam flora dan fauna perairan. Berdasarkan laporan terbaru, populasi ikan di danau ini mengalami penurunan yang signifikan. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kelangsungan hidup ikan di danau, tetapi juga berpengaruh pada mata pencaharian masyarakat sekitar.
Menghadapi situasi yang genting ini, YCCK menyadari bahwa tindakan nyata harus segera dilakukan untuk menyelamatkan danau yang menjadi prioritas bagi Bali. Pelestarian alam harus dimulai dari sumbernya, yakni dari hulu. “Dengan mengatasi masalah di tingkat akar, kita dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan untuk lingkungan kita dan bumi secara keseluruhan,” katanya.
Acara SOUL Action yang berlangsung pada, Minggu (9/7/2023), di area sekitar Pura Segara Ulun Danu Batur, ini juga masuk kedalam rangkaian Hari Lingkungan Hidup, sehingga menjadi momentum untuk menggalang kesadaran dan aksi kolektif pelestarian lingkungan. Para peserta berasal dari SOUL Community, komunitas Eco Enzyme, dan masyarakat umum yang berkumpul di area Pura Segara Ulun Danu Batur.
Aksi nyata yang dilakukan adalah penuangan cairan eco enzyme bersama dalam inovasi ramah lingkungan membersihkan danau, memperbaiki kualitas air dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi kehidupan ikan danau. Selain itu, acara ini juga mencakup pelepasan 5.000 benih ikan nila ke dalam danau sebagai langkah nyata untuk memulihkan populasi ikan. Dengan merawat hulu dari sumbernya, YCCK berharap bahwa perubahan positif ini membawa keselarasan bagi ekosistem Danau Batur dan lingkungan sekitarnya.
SOUL Action telah mendapatkan dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, yakni Dinas Perikanan Provinsi Bali, komunitas lokal, dan individu yang peduli terhadap keberlanjutan alam. Bersama-sama membawa visi yang sama untuk menjaga dan memulihkan keindahan alam, serta mewujudkan harmoni antara manusia dan alam. “Dengan bergabung dan melakukan tindakan nyata, kita dapat menjadi agen perubahan yang berkelanjutan dalam menjaga dan menyembuhkan bumi kita tercinta,” tandasnya. (112)
