
Tabanan, DENPOST.id
Aksi pemasangan spanduk menuntut kejelasan akan kelanjutan pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang dilakukan warga Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, akhirnya membuahkan hasil. Mereka pun sudah mendapatkan kejelasan usai audiensi dengan Gubernur Bali, Wayan Koster.
Selanjutnya, mereka memutuskan mencabut kembali spanduk yang sebelumnya dipasang pada, Rabu (19/7/2023).
Koordinator warga terdampak jalan tol, I Wayan Suriawan mengatakan keputusan untuk mencabut spanduk tersebut dilakukan, setelah pihaknya mendapatkan kejelasan dari Gubernur Bali, Wayan Koster.
Didampingi Ketua DPRD Tabanan, Made Dirga; Perbekel Antosari, Wayan Widhiarta, dan Camat Selemadeg Barat, Made Sudarya, Suriawan mengungkapkan dalam audiensi pada, Kamis (20/7/2023), ia telah mendapatkan penjelasan tentang sejumlah hal yang selama ini membuat sejumlah warga terdampak ruas jalan tol resah.
Di mana, pada intinya tiga pokok permintaan penjelasan warga terdampak sudah dijawab dengan jelas dan dapat dipercaya. “Untuk kelanjutan progres jalan tol ini bakal diberikan informasi pada, 31 Juli. Mudah-mudahan ada progres terbaru,” kata Suriawan.
Sebelumnya, Perbekel Antosari, I Wayan Widhiarta membenarkan keresahan tersebut. Ada tiga banjar di Desa Antosari yang resah, yakni Banjar Uma Seko, Banjar Petiles, dan Banjar Gulingan. “Mereka memang beberapa kali datang ke kantor desa menanyakan kejelasan itu. Tapi karena kewenangan untuk menyampaikan hal tersebut bukan di desa. Akhirnya hasil koordinasi dengan pemerintah daerah diputuskan mengirim surat ke Gubernur Bali,” terangnya saat itu. (tim dp)