
Bangli, DENPOST.id
Sebanyak 29 orang warga dari Desa Batur Tengah, Kintamani, Bangli, Selasa (25/7/2023), mendatangi gedung DPRD Bangli. Kedatangan mereka guna mengadukan tempat tinggal serta lahan pertanian mereka terdampak proyek pembangunan resort di wilayah tersebut. Kedatangan warga diterima Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika, didampingi wakilnya, I Komang Carles dan I Made Joko Arnawa.
Dari audensi tersebut, diketahui ada puluhan KK selama ini tinggal di kawasan konservasi tepatnya di wilayah Taman Wisata Alam Gunung Batur. Yang mana warga ini berasal dari beberapa desa seperti Batur Tengah hingga dari Songan. “Kami sudah tinggal di sana jauh sebelum ada penunjukan kawasan konservasi seperti sekarang. Selain sebagai tempat tinggal, di areal tersebut juga kami gunakan sebagai lokasi pertanian,” kata Endah Kurnia, salah seorang perwakilan warga.
Setelah kawasan berubah menjadi konservasi, kini mulai masuk investor di kawasan tersebut. Rencananya akan dibangun resort dan fasilitas lainnya oleh PT Tanaya Pesona Batur di kawasan hutan Ampupu Kembar blok Njung Bantas. Di mana dari rencana itu, sudah keluar izin pemanfaatan lahan di TWA Gunung Batur seluas 85,66 hektar. Untuk tahap pertama pengembangan seluas 22 hektar. Dan lahan yang ditempati warga saat ini termasuk dalam lokasi usaha tersebut.
Warga juga menyebut jika dari pihak investor akan merelokasi tempat tinggal warga. Hanya saja sebagian dari warga belum menemukan kesepakan. “Kami merasa dipaksa untuk menandatangani surat perjanjian kerjasama. Kami berharap ada penyelesaian atas permasalahan yang kami hadapi,” keluhnya di depan anggota dewan.
Menanggapi keluhan warga, Ketua DPRD Bangli Ketut Suastika mengaku akan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dengan mengundang BKSDA yang mengelola kawasan konservasi serta dari pihak perusahan. “Kami harapkan masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat merugikan masyarakat sendiri,” pinta kader PDIP ini. Sementara itu, audiensi ini juga mendapat atensi pengamanan dari pihak kepolisian. Audensi berlangsung selama dua jam mulai pukul 10.00 hingga pukul 12.00 wita. (128)