Progam AMDK Perumda Tirta Mangutama Berlanjut

picsart 23 07 26 15 12 35 605
AMDK - Direksi Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung saat menjelaskan kelanjutan bisnis AMDK yang akan rampung tahun ini. DENPOST.id/ist

Mangupura, DENPOST.id

Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung tengah mengembangkan investasi ke produksi air minum dalam kemasan (AMDK). Ditargetkan, AMDK yang menurut rencana diberi merk Air Badung Sehat ini bisa diluncurkan tahun ini.

Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung, I Wayan Suyasa, didampingi jajaran direksi lainnya, Rabu (26/7/2023), mengungkapkan, produksi AMDK akan dilakukan di wilayah Ketogan, Kecamatan Abiansemal. Saat ini, proses pembangunan pabrik air minum tengah berjalan. Pabrik dibangun di atas lahan dengan status sewa dari Pemkab Badung. “Sekarang sedang pemadatan lahan. Karena proses pelelangan, target kita tahun ini selesai,” terangnya.

Baca juga :  Memudar Karena Pariwisata, Pesona Rumput Laut Kutuh Dibangkitkan

Menurutnya, nilai investasi yang ditanamkan pada proyek ini senilai Rp 5 miliar untuk tahap awal. Nilai investasi menyangkut biaya pendirian bangunan atau pabrik hingga mesin. Dia mengakui jumlah ini tergolong kecil. Pihaknya tak ingin berinvestasi terlalu besar di awal karena harus melihat prospek bisnis ini ke depan. “Kalau ada potensi naik, baru kita tambah investasinya,” katanya.

Soal pemilihan nama produk, Suyasa menjelaskan bahwa itu pilihan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta. “Kami mengajukan opsi 10 nama, dan bupati menginginkan agar ada nama Badung di merk air tersebut, hingga akhirnya nama itu dipilih, termasuk pemilihan gambar keris pada kemasan,” paparnya.

Baca juga :  Hingga Kapolsek Kuta Dimutasi, Tahanan Kabur Belum Berhasil Dibekuk

Sebagai target pasar, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan di Badung. Misalnya untuk pegawai perumda sendiri, pegawai Pemkab Badung, hingga hotel. “Ini konsepnya bela beli Badung,” ucap Suyasa.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pada tahap awal pihaknya belum berencana mendirikan anak perusahaan sebagai pengelola air minum dalam kemasan tersebut. Perumda akan mengelola sendiri di awal. Setelah berjalan, baru akan dievaluasi perlu tidaknya mendirikan anak perusahaan. “Karena perlu banyak waktu dan ada banyak aturan juga yang perlu kita perhatikan untuk membuat anak perusahaan,” pungkasnya. (115)

Baca juga :  Dekati Nataru, Beberapa Titik di Kuta dan Kutsel Mulai Macet

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini