Jelang Upacara Ngenteg Linggih, Pembangunan Jembatan Darurat di Penyaringan Dikebut

jembrana
JEMBATAN - Jembatan darurat di Penyaringan, Kecamatan Mendoyo yang sebelumnya rusak karena diterjang banjir bandang.

Negara, DENPOST.id

Jembatan perak yang ada di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo rusak karena diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu. Kerusakan jembatan tersebut mengakibatkan aktivitas warga terhambat. Pasalnya jembatan tersebut sebagai akses alternatif bagi warga sekitar.

Perbaikan jembatan darurat juga sudah diupayakan Pemkab Jembrana.
Terlebih dalam  beberapa bulan ke depan akan dilaksanakan upacara ngenteg linggih di Pura Puseh/Desa Penyaringan. Mengingat pentingnya akses jembatan itu, serta mempercepat mobilitas masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan upacara ngenteg linggih, Pemkab Jembrana membangun jembatan darurat dengan lebar 1,5 meter dan panjang 12 meter.

Jembatan darurat dikebut agar warga tidak perlu memutar rute  dengan jarak  yang lebih jauh saat piodalan berlangsung.
“Hari ini saya meninjau langsung karena dalam waktu dekat ini, bulan Agustus, akan dilaksanakan acara ngenteg linggih. Jadi memang terlebih dulu kita siapkan dalam bentuk darurat dulu, karena kita mengantisipasi untuk mobilitas biar cepat,” kata Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, saat meninjau lokasi tersebut, Rabu (26/7/2023).

Tamba memastikan, di tahun 2024, dengan menggunakan anggaran induk Jembatan tersebut akan segera diselesaikan.
“Untuk anggaran masih terus berjalan, apakah di perubahan ini bisa kita kerjakan atau di induk pada tahun 2024.  Akan tetapi, di tahun 2024 kita pastikan akan terbangun dan selesai. Selain di sini kita juga masih ada PR seperti di Nusamara dan Pekutatan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat tahun 2024 ini bisa kita selesaikan mohon doa restunya,” ucapnya.

Baca juga :  Dinkes Provinsi Ambil Sampel Pasien Pengawasan Covid-19 di Negara

Kadis PUPRPKP Kabupaten Jembrana, I Wayan Sudiarta, menjelaskan, kondisi tanahnya sangat labil, maka dari itu pihaknya belum bisa melakukan perbaikan secara permanen.
Jembatan permanen sendiri akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk membuat sayap jembatan dan sayap bendung di bagian utara.
“Untuk sementara, supaya tidak mengganggu kegiatan masyarakat kita fasilitasi dengan jembatan darurat yang sifatnya mobile yang bisa digunakan secara sementara, sampai kita membangun jembatan permanen,” jelasnya.

Baca juga :  Antisipasi PMK, UD Sumbersari Melaya Diawasi Tim Gabungan

Perbekel Desa Penyaringan, I Made Dresta, menambahkan, akses warga melalui jembatan itu vital karena  puncak karya akan berlangsung 22 Agustus 2023. Persiapan dari krama desa sudah dimulai sejak 15 hari yang lalu.
“Kami rasa ini sudah luar biasa permanen dan kuat. Sebab kami sangat membutuhkan jembatan ini,” katanya.

Menurutnya, pembangunan jembatan darurat tersebut sudah dapat membantu masyarakat dalam menjalankan kegiatannya. Dirinya berharap, di tahun 2024  pembangunan jembatan yang bersifat permanen segera bisa terwujud. (120)

Baca juga :  Terkesan "Nungkak", Pengerjaan Senderan Pura Taman Amerta BB Agung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini