
Semarapura, DenPost.id
Tradisi mapatung daging babi menjelang hari raya Galungan marak di wilayah Klungkung. Biasanya tradisi ini dilakukan saat Penampahan Galungan, seperti halnya Selasa (1/8/2023).
Tradisi mapatung ini mulai dilakukan warga dengan memotong babi pada Senin (31/7/2023), seperti di wilayah Dawan dan sekitarnya. Warga mulai terlihat memotong beberapa ekor babi di pinggir jalan maupun di bale banjar. Setelah dipotong, daging babi dibagi-bagikan secara merata ke warga yang ikut mapatung. Setelah dibagi, daging babi tersebut diolah menjadi menu makanan seperti lawar, dan sate.
“Ada dua ekor babi yang kami potong dan dibagikan ke dua puluh enam warga yang mapatung,” ungkap Wayan Suparta, warga Dawan.
Menurut dia, tradisi mapatung daging babi memang ada hubungannya dengan hari Penampahan Galungan yang bertepatan dengan Purnama. Tradisi ini dikatakan rutin dilakukan setiap enam bulan sekali menjelang Galungan. Apalagi dengan mapatung, harga daging babi jauh lebih murah daripada membeli di pasar.
“Tujuan mapatung sebenarnya memupuk kebersamaan, karena ada gotong royongnya. Di samping itu, dengan mapatung Rp200 ribu, kami dapat daging babi lebih banyak dan lengkap,” tegas Suparta.
Hal senada dikatakan Wayan Suarnata. Dia mengaku ikut mapatung daging babi karena harganya jauh lebih murah dibanding dengan harga di pasar. Untuk saat ini harga daging babi kisaran Rp90 ribu per kg. “Dengan mapatung, paling tidak Rp45 ribu per kg hitungannya kami dapat. Cuma kami harus ikut ngurusin dagingnya dari memotong sampai membagi-bagikan,” tandasnya. (wia)