Canggu, DenPost.id
Beberapa hari terakhir ini beredar luas video warga negara asing (WNA) yang berhubungan intim yang disebut-sebut di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara. Video tersebut membuat warga Canggu menjadi resah.
Pascaberedarnya video tersebut, polisi kemudin melakukan penyelidikan. Hasilnya bahwa video porno tersebut dipastikan bukanlah di wilayah Pantai Batu Bolong. “Hasil penyelidikan Satuan Reserse Kriminal Polres Badung bersama jajaran Polsek Kuta Utara di lapangan bahwa latar belakang pantai dalam video itu sama sekali tidak sama dengan pantai-pantai yang ada di Canggu,” kata Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono, Senin (7/8/2023).
Menurut dia, dalam penelusuran polisi di internet, video yang sama juga tersebar dan banyak beredar, serta ditandai dengan lokasi yang berbeda-beda di antaranya Pantai Double Six, Pantai Canggu, Pantai Balangan, hingga Pantai di Sanur, Denpasar. Namun kontur serta ciri-ciri khusus dari pantai-pantai yang diduga TKP tersebut tidak sama seperti pantai dalam video. Dengan demikian, video itu dipastikan sebagai informasi bohong (hoaks) yang diduga sengaja disebar untuk membuat heboh masyarakat.
“Jadi itu tidak benar alias hoaks. Kami sedang kerjasama dengan Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Bali untuk melakukan penyelidikan (terhadap si penyebar video),” imbuh Sukadi.
Hal senada disampaikan Kabidhumas Polda Bali Kombespol Jansen Avitus Panjaitan. Menurut dia, Polda Bali turut melakukan penelusuran ke lokasi-lokasi yang ditandai sebagai video porno itu. Berdasarkan keterangan dari beberapa sumber, baik perangkat desa, pecalang, maupun juru parkir serta warga setempat, didapat informasi bahwa tidak ada orang yang pernah melihat kejadian itu seperti pada video. “Kami masih melacak pemilik akun yang menyebar video mesum itu. Bagi masyarakat yang mengetahui kebenaran informasi video itu, kami berharap kerjasamanya untuk memberikan informasi ke Polda Bali,” tandasnya.
Mantan Kapolresta Denpasar ini mengimbau masyarakat agar selalu bijak dalam menggunakan medsos dan tidak mudah ikut memviralkan hal-hal yang kebenarannya diragukan (hoaks). (yan)