
Negara, DENPOST.id
Relokasi pedagang Pasar Umum Negara sudah resmi dimulai Senin (21/8/2023).
Bangunan pasar di sisi utara atau sebelah terminal lama sudah mulai dibongkar.
Jaringan listrik juga sudah diputus oleh pihak PLN. Sementara sejumlah alat berat juga sudah berada di areal pasar untuk segera melakukan pembongkaran.
Namun ratusan pedagang berkumpul di areal terminal lama Negara dan tetap meminta agar aspirasinya di dengar.
Mereka mendapat pengamanan ketat dari jajaran Polres Jembrana dan Satpol PP Jembrana.
Para pedagang juga sudah bertemu Bupati Jembrana, I Nengah Tamba untuk membahas keinginan pedagang terkait rencana megaproyek Revitalisasi Pasar Umum Negara yang bernilai Rp 143 Miliar lebih.
Atas permintaan pedagang, Tamba menekankan bahwa pihaknya tidak ada niat untuk menyengsarakan atau menelantarkan pedagang Pasar Umum Negara.
Melainkan berupaya untuk memajukan Jembrana atau memberikan yang terbaik bagi pedagang serta pembeli di Pasar Umum Negara.
“Pedagang layak menerima fasilitas yang baik dalam transaksi jual-beli,” jelasnya.
Dikatakannya, pemerintah sedang berkomunikasi terkait perluasan ukuran los/kios dari rencana awal.
Selain melakukan tatap muka secara langsung dengan Bupati, perwakilan pedagang juga melakukan pembahasan di Polres Jembrana.
Dalam pertemuan tersebut telah didapatkan solusi berupa ukuran los/kios diperluas dari 2×3 menjadi 3×4 meter.
Di sisi lain, para pedagang juga sudah mulai berbondong-bondong mengosongkan los/kiosnya untuk pindah ke tempat relokasi.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan, pihaknya bersama Kapolres Jembrana serta perwakilan pedagang telah bertemu dan berdiskusi untuk mencari solusi agar keinginan dan kepentingan pemerintah terakomodasi.
“Hari ini kita sudah bertemu dengan teman-teman pedagang. Intinya beliau-beliau meminta perluasan ruang di pasar (los/kios),” kata Bupati Tamba.
Tamba mengaku sempat dipanggil Gubernur Bali, Minggu (20/8/2023) malam untuk membahas rencana revitalisasi Pasar Umum Negara ini.
Gubernur Bali menegaskan bahwa bantuan proyek pasar itu bakal tidak ada gunanya jika tidak diterima oleh rakyat.
Karenanya, dalam rapat yang juga diikuti oleh Balai tersebut telah menyepakati untuk merencanakan perluasan kios/los. Rencana tersebut bakal dikomunikasikan atau dilalukan review ketika ada pemenang tender.
Jika di awal luasan los/kios hanya 2×3 meter, nantinya direncanakan diperluas menjadi ukuran 3×4 meter sesuai harapan pedagang.
“Setidaknya apa yang menjadi harapan pedagang sudah bisa kita akomodir. Meski masih tarik ulur (luasan los/kios). Yang sudah bisa kita rencanakan adalah 3×4 meter,” imbuhnya.
Karena deadline semakin dekat, pihaknya memohon kepada pedagang untuk tertib melakukan relokasi.
Apalagi tenggat waktu diperpanjang hingga 30 Agustus 2023 mendatang.
Tamba menyadari tempat relokasi yang disediakan memang tidak nyaman dalam beberapa bulan ini.
Namun, seiring waktu berjalan, dia yakin pedagang pasti bakal didatangi oleh pembeli. “Kami siap menggelar acara-acara dekat pasar dan mensosialisasikan keberadaan pasar di lokasi relokasi. Apalagi dekat Kantor Bupati, saya juga mewajibkan seluruh pegawai Pemkab Jembrana untuk datang berbelanja ke pasar di tempat relokasi berbelanja di jam istirahat atau pulang kerja. Jumlahnya ada 3.000-an (pegawai),” tegasnya.
Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana, juga menyatakan siap mengamankan dan mengawal proses revitalisasi Pasar Umum Negara dari awal hingga akhir.
(120)