Bangli, DENPOST.id
Pemerintah Kabupaten Bangli bersama pihak terkait kembali menuangkan eco enzim di Perairan Danau Batur, Kintamani, Bangli, Jumat (25/8/2023). Kegiatan ini juga dibarengi dengan penebaran benih ikan nila sebagai upaya peningkatan produksi ikan tangkap yang akhir-akhir ini mengalami penurunan.
Acara tersebut juga dihadiri Pengamat Lingkungan Hidup, Dr. Alexander Sony Keraf; Dandim 1606 Bangli, Letkol Kav I Ketut Artha Negara; Anggota DPR RI I Nyoman Parta, serta pihak terkait lainnya.
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, dalam sambutannya menyampaikan, per Jumat ini sudah dilakukan penuangan eco enzim sebanyak lima kali dengan jumlah 100 ton dari 237 ton yang sudah disiapkan (tahap I ). Penuangan dilakukan secara bertahap. “Program ini sistemnya gotong-royong. Tidak ada satu rupiah pun dari APBD Bangli yang kita keluarkan untuk pembuatan eco enzim ini. Kami hanya mengeluarkan surat yang judulnya Instruksi Bupati. Jadi mulai SD, SMP, SMA, Kantor Desa, Keluarahan, ASN, BUMD dan BUMN, dan masyarakat lainnya dengan semangat membuat eco enzim ini,” beber Bupati asal Sulahan, Susut ini.
Sedana Arta juga mengungkapkan jika pihaknya sudah membuat dan mengajukan kajian ke pusat agar bisa diberikan jasa imbal lingkungan, sebagai penghasil udara dan air baku untuk Bali. “Batur ini merupakan paru-parunya Bali. gunung, danau, dan kawasan kaldera Gunung Batur ini statusnya sudah nasional bahkan internasional. Karenanya kami konsisten berupaya menjaga lingkungan ini. Kalau bukan kita siapa lagi,” ujarnya.
Begitu pun dengan penebaran benih ikan. Lanjut Bupati, ini erat kaitannya dengan protein tinggi ikan air tawar. Dikatakan pula, ada kelebihan jumlah keramba ikan di perairan Danau Batur yang merupakan milik nelayan. Kelebihannya mencapai 2 sampai 3 persen. “Kami rencanakan jumlahnya dikurangi. Utamanya keramba-keramba yang sudah tahunan tak berproduksi lagi, itu mau kita angkat. Namun ini masih harus kita diskusikan juga pada para petani ikan, karena kaitannya perlu biaya cukup banyak untuk mengangkat keramba lapuk itu. Kalau perlu biaya, apa bisa kita anggarkan di APBD atau bagaimana,” jelasnya.
Sementara Kadis PKP Bangli, I Wayan Sarma, menyebutkan, ada 150 ribu benih ikan nila yang ditebar saat ini. Diakuinya, akhir-akhir ini ada penurunan hasil produksi ikan tangkap di Danau Batur. Karenanya kegiatan penebaran benih ikan seperti ini mendapat respons baik dari para nelayan. “Kegiatan seperti ini sebagai upaya peningkatkan stok populasi ikan di perairan Danau Batur serta melestarikan keanekaragaman sumber daya ikan di perairan Danau Batur,” imbuhnya. (128)