Kuta, DENPOST.id
Warga Bali yang sedang tertidur pulas dikagetkan dengan guncangan gempa yang cukup keras pada Selasa (29/8/2023) sekitar pukul 04.00 Wita. Hal ini membuat warga berhamburan keluar rumah. Bahkan ada warga yang sampai lompat dari tempat tidur karena getaran tembok rumahnya cukup keras.
Seperti yang diungkapkan salah seorang warga yang tinggal di Perum Kori Nuansa, Kuta Sekatan, Kutsel, Dedianah.
Saat tertidur pulas, dia mengaku tiba-tiba dikagetkan dengan guncangan dan suara pintu yang begitu keras dan jendela kaca bergetar hebat. Dia pun langsung melompat dari tempat tidur yang bergoyang sembari membangunkan keluarganya. “Sangat keras, tembok dan jendela pada bunyi dan tempat tidur bergoyang keras,” papar ibu satu anak itu.
Beruntung kejadiannya tidak terlalu lama dan bisa kembali tidur meski mengaku masih mengaku waswas dan belum bisa menghilangkan rasa kagetnya. “Sampai sekarang masih kaget, karena keras banget,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan data BMKG gempa cukup keras tersebut terjadi pada 03.55.32 Wita dan berpusat di wilayah Laut Jawa ( Utara Lombok).
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG,
Daryono, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M7,1. Sedangkan Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,94° LS ; 116,57° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 Km arah Timur Laut Lombok Utara, NTB pada kedalaman 525 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam ( Deep Focus) akibat adanya aktivitas “slab pull”, tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi,” papar Daryono.
Dijelaskannya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun ( oblique normal ).
Adapun gempa bumi ini dirasakan di Kuta, Kuta Selatan, Denpasar, Gianyar, Tabanan, Waingapu, Lombok dan Sumbawa.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami,” tandasnya. (113)