Negara, DENPOST.id
Para pedagang Pasar Umum Negara (PUN) pascapembongkaran pasar utama, sudah mulai berjualan di lokasi pasar relokasi. Namun kondisi pasar relokasi masih sepi pembeli.
Di antara para pedagang, banyak yang masih menata tempatnya untuk berjualan sambil menunggu situasi lebih ramai.
Sejumlah pedagang ikan, bumbu dan lainnya masih berjuang dengan berbagai cara agar mendapatkan pembeli.
“Pagi kami jualan dulu di emperan Pasar Ijogading, siang sampai sore di lantai 2,” kata Bu Ratna, pedagang kelapa dan sayuran, Selasa (29/8/2023).
Menurutnya, memang lebih ramai jika jualan di emperan Pasar Ijogading karena mudah diakses masyarakat.
Bu Endang, salah seorang pedagang ikan juga mengaku jika pagi dari pukul 06.00 sampai 09.00 dia berjualan di parkiran Pasar Ijogading dengan berteduh dibawah payung. Pada pukul 09.00 sampai sore dia berjualan di pasar relokasi di areal parkir Pemkab Jembrana. “Ya kalau di emperan Ijogading dapatlah lebih bisa Rp 500 ribu. Tapi kalau di relokasi ini masih sepi. Tapi alhamdulilah satu dua ada,” jelasnya.
Untuk membunuh sepi, katanya, mereka membawa sound system kecil untuk karaoke bergantian. “Biar ada saja hiburan di sini karena sepi,” jelasnya.
Sementara itu, dari pengamatan separuh Pasar Umum Negara sudah dibongkar menggunakan alat berat.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, mengaku akan berupaya membantu solusi agar pasar relokasi menjadi ramai. “Kami akan minta ASN untuk membantu para pedagang. Baik berbelanja langsung maupun berdonasi sehingga nantinya bisa dijadikan voucer belanja untuk diberikan ke warga sekitar yang tidak mampu untuk berbelanja ke pasar,” pungkasnya. (120)