
Semarapura, DENPOST.id
Air Tukad Unda yang selama ini terbuang cuma-cuma mulai dimanfaatkan. Hal ini menyusul dibangunnya embung senilai Rp 140 miliar di kawasan eks galian C, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung. Pembangunan embung di atas lahan seluas 5,97 hektar ini ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Gubernur Bali, Wayan Koster, Kamis (31/8/2023).
Koster meminta pihak rekanan agar bekerja dengan baik. Termasuk menjaga kualitas proyek yang dikerjakan dan kerja sesuai target. Pihak rekanan juga diminta untuk menghormati warga sekitar agar proyek embung yang dibangun dapat berjalan lancar. Apalagi lokasi proyek embung berada di kawasan tenget.
“Kalau aneh-aneh, bisa ketemu sengkala (celaka). Tempat ini tenget (keramat), jadi bapak harus bekerja dengan tulus dan lurus. Banyak gumatat gumitit (mahluk halus) di sini, kalau itu ngerudeg (ganggu), tidak tenang bapak,” saran Gubernur, Koster.
Selain itu, Koster juga mengatakan akan terus mengawasi proyek embung yang ditarget rampung bulan Juni tahun 2024, meskipun masa jabatannya sebagai Gubernur akan berakhir bulan September nanti. Bahkan Koster mengancam akan mem-black list perusahaan yang mengerjakan jika hasil kerjanya tidak baik atau asal-asalan.
“Pembangunan embung ini harus sesuai target. Saya akan terus mengawasi di belakang layar meskipun nanti ada Pj,” katanya.
Sementara Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, yang juga hadir mengaku sangat bersyukur dengan dibangunnya embung di kawasan eks galian C. Apalagi dari dulu, Pemkab Klungkung sudah menyiapkan dan membeli lahan untuk membangun embung dengan memanfaatkan air Tukad Unda yang ada di hilir.
“Astungkara, artinya semua gayung bersambut. Terima kasih kepada pak Gubernur, kebetulan pembangunannya jauh lebih besar dibandingkan kita,” katanya.
Proyek embung tersebut merupakan salah satu penunjang proyek Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di kawasan eks galian C. Yang mana PKB diperkirakan membutuhkan air sebanyak 50 liter per detik. Sedangkan kapasitas produksi air dari embung sebanyak 1.000 liter per detik. Sisanya, akan di manfaatkan untuk air bersih bagi warga di Kabupaten Klungkung, Gianyar dan Denpasar.
“Sudah disampaikan tadi sama pak Gubernur. Nanti air di embung ini akan dimanfaatkan oleh Klungkung. Apakah nanti konektivitasnya sama PDAM atau secara mandiri, nanti tentunya ada pengelolaannya sendiri. Dan tentunya akan dibawa ke kabupaten lainnya seperti Gianyar yang wilayahnya datar-datar tidak perlu pendorong yang berat,” katanya. (119)