
Bangli, DENPOST.id
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Payang, Batur, tepatnya di bawah Pura Pasar Agung, Kintamani, Bangli. Kepulan asap baru diketahui sekitar pujul 15.30, Sabtu (2/9/2023). Upaya pemadaman dilakukan oleh Tim Gabungan baik dari BPBD dan Damkar dan pihak terkait lainnya seperti unsur kepolisian, TNI dan warga sekitar.
Kepala Pelaksana BPBD-Damkar Bangli, I Wayan Wardana, mengungkapkan, karhutla ini sejatinya sebelumnya sudah menjadi prediksi dan diatensi. Di mana kondisi cuaca kering ( El-Nino) yang oleh BMKG Wilayah III Denpasar pada Bulan Agustus – Awal Oktober diprediksi sebagai puncak – puncaknya musim panas/kering bahkan melebihi musim kering tahun lalu. “Makanya, sedari sebulan lalu kami sudah atensi, mengimbau masyarakat terutama para petani untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran dulu di lahan pertaniannya. Karena kondisi kemarau saat ini melebihi tahun lalu. Terutama di kawasan Gunung Batur dan Bukit Payang, banyak pohon dan ranting yang kering,” jelasnya didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD – Damkar Bangli, I Ketut Agus Sutapa.
Disebutkannya, titik awal api terjadi dari tebing bawah lereng Bukit Payang. Di sana banyak rumput yang mulai kering serta tiupan angin yang kencang mempercepat kobaran api menjalar ke titik batu karang lainya. Hingga berita ini ditulis, upaya pemadaman api masih dilakukan Tim Gabungan. diharapkan titik api segera bisa dipadamkan agar tidak sampai ke titik puncak mendekati Pura Pasar Agung. “Kami upayakan api tidak sampai ke atas, karena ada objek-objek vital salah satunya Pura. Meski sudah tertangani, kami masih tetap melakukan atensi,” sambung Agus Sutapa.
Pemadaman dilakukan selain degan cara penyemprotan yang dimudah dijangkau oleh Damkar juga dilakukan degan teori bakar balik. “Estimasi luas lahan yang terbakar puluhan are,” pungkasnya. (128)