
Mangupura, DENPOST.id
BMKG memprediksi fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) akan muncul bersamaan pada semester II tahun 2023. Hal ini diperkirakan berdampak terhadap ketahanan pangan, terutama beras. Guna mengantisipasi terjadinya inflasi, pada Kamis 7 September 2023, TPID Kabupaten Badung melaksanakan pemantauan ke sejumlah distributor beras.
Pemantauan tersebut dipimpin Wayan Suambara (Kepala Brida) dan diikuti Gusti Agung Ayu Trisna Dewi (Staf Ahli Bid Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan) serta AA Sagung Rosyawati (Kepala Bagian Perekonomian). Pemantauan dilaksanakan di Gudang Bulog Sempidi dan UD. Buana Sari di Br, Bucu, Desa Darmasaba, Kec Abiansemal.
“Pemantauan bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan stabilitas harga beras,” terang Suambara.
Made Witantra selaku Kepala Gudang Bulog Sempidi menyampaikan, saat ini ketersediaan beras di Gudang Bulog Sempidi 747.370 kg (747,37 ton). Selanjutnya akan datang beras bertahap dalam 10 hari ke depan sebanyak 2.000 ton.
“Beras didatangkan dari Banyuwangi, Jawa Timur dan NTB. Harga beras SPHP di Bulog Rp 9.950, sedangkan HET beras SPHP di pasaran Rp 10.900,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, pada pertengahan September 2023 akan ada perubahan kemasan beras. “Kemungkinan dengan kemasan baru tersebut harga beras akan berubah,” katanya.
Dijelaskannya, di Kabupaten Badung sudah ada 12 Toko Pangan Kita (TPK) yang tersebar di pasar-pasar, yaitu Pasar Kedonganan, Pasar Jimbaran, Pasar Sempidi, Pasar Mengwi, Pasar Dalung, Pasar Kuta dan Pasar Mengwi. Saat ini Bulog sedang menjajagi untuk membuka TPK lagi di Pasar Sibanggede, Pasar Mambal, Pasar Blahkiuh dan Pasar Abiansemal.
Di seluruh Bali sudah ada 99 unit TPK dan 300 Rumah Pangan Kita (RPK). Untuk diketahui, lokasi TPK menyebar di pasar tradisional, sedangkan RPK tersebar di rumah-rumah penduduk.
Dari pemantauan tersebut didapat informasi ketersediaan beras pada Gudang Bulog Sempidi dan UD. Buana Sari memadai dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan. Distribusi beras juga dikatakan lancar.
Pemantauan di UD. Buana Sari, saat ini terjadi kenaikan harga beras karena terjadi penurunan produksi gabah sehubungan dengan berakhirnya musim panen.
Lebih lanjut Kepala Brida memberikan saran agar Bagian Perekonomian mendata dan memantau serapan beras SPHP pada 12 TPK yang ada di Badung. (a/115)