Penanganan Abrasi Pebuahan Dipastikan Tahun 2024

abrasi
ABRASI - Abrasi di Pebuahan yang makin parah. Terlihat warga bergotong-royong membangun tanggul sementara.

Negara, DENPOST.id

Pemerintah Pusat akhirnya menyetujui pembangunan penanggulangan abrasi di Pantai Pebuahan dan dipastikan teralisasi pada tahun 2024.
Pembangunan pengamanan pantai yang ditunggu-tunggu masyarakat Pebuahan desa Banyubiru mulai dikerjakan tahun 2024 dengan anggaran induk  APBN senilai hampir Rp 50 miliar.

Kepastian ini sebagai realisasi atas proposal usulan Bupati Jembrana nomor  610/081/PUPRPKP/2022 pada 20 Januari 2022,  terkait penanggulangan abrasi khususnya di Pantai  Pebuahan Desa Banyubiru.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, usai menerima kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI kekantor Bupati Jembrana, Jumat (8/9/2023) mengatakan, pembangunan pengamanan Pantai Banjar Pebuahan ini memang sudah ditunggu oleh masyarakat, khususnya pesisir Pantai Banjar Pebuahan.

Kendati telah disetujui, ia memastikan akan tetap mengawal sehingga proyek revitalisasi berjalan dengan lancar di tahun 2024. “Dari Pemerintah  Pusat sudah memastikan tahun 2024. Pagu anggarannya hampir Rp 50 milyiar di jarak 1,9 kilometer,” tegasnya.

Baca juga :  Jembrana PPKM Darurat, Kegiatan Publik Dibatasi

Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Muhammad Rizal, mengatakan, pembangunan pengaman pantai ruas Pangyangan – Pebuahan sepanjang 1,9 kilometer dan luas 9,5 hektar menggunakan anggaran dari APBN. Konstruksi pengaman pantai dibangun menggunakan revetment batu armor dan bangunan penunjang walkway menggunakan paving block.

Dukungan anggaran untuk penanganan abrasi di Pebuahan juga disebutnya menjadi penekanan dan prioritas dalam proses penganggaran dengan komisi V DPR RI.
“Ini menjadi prioritas, penanganan abrasi  untuk Pantai Pebuahan sudah pasti tahun depan,” terangnya.

Baca juga :  Kehabisan Uang, Pemuda Asal Jakarta Rampok PSK di Kuta

Rizal menyebutkan pantai di Bali memiliki tingkat kerawanan abrasi.  Sementara kondisi di Pantai Jembrana dengan panjang pantai 87,173 kilometer sepanjang 21,86 kilometer abrasi dan garis pantai abrasi yang ditangani 8,93 kilometer. Sedangkan garis pantai yang belum ditangani 12,92 kilometer.

“Kami amati  di Pantai Pebuahan terjadi perubahan garis pantai antara tahun 2010-2020, mundur sekitar 60-80 meter. Nah, apabila tidak segera dilakukan penanganan maka abrasi akan semakin parah,“ ucapnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras, juga mengungkapkan akan mengawal usulan tersebut, sehingga pengerjaan pengamanan pantai terlaksana pada tahun 2024 mendatang.

Baca juga :  Jelang KTT G20, Personel Polri di Gilimanuk Dicek

Pihaknya memastikan bahwa anggaran pengamanan pantai menjadi anggaran prioritas dan harus dilaksanakan, apalagi semua persyaratan teknis sudah terpenuhi
“Kalau untuk abrasi Pantai Pebuahan sudah dialokasikan anggarannya dan harapan kita selesai sebelum Oktober tahun depan,“ pungkasnya.  (120)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini