Bangli, DENPOST.id
Masyarakat terutama para pedagang dan pembeli di Pasar Hewan Kayuambua, Susut, Bangli, mengeluhkan semrawutnya kendaraan atau mobil yang bongkar muat barang di pasar. Tidak tertibnya kendaraan itu lantaran masih menggunakan badan jalan untuk aktivitas bongkar muat barang. Dampaknya masyarakat yang ingin lewat dan melakukan transaksi jual beli sapi di pasar hewan tersebut menjadi terhambat. Demikian terungkap dalam kegiatan Jumat Curhat Polri yang digelar Polsek Susut, Jumat (15/9/2023).
“Terkait masalah pelayanan kepada masyarakat terutama pada saat pasaran Kayuambua, di mana mobil bongkar muat barang tak tertib. Kondisi ini sudah sering menuai komplin dari masyarakat,” adu Kepala Pasar Hewan I Nengah Degdeg, mewakili pedagang.
Dia berharap pihak Polsek Susut melakukan pengaturan terutama di pagi hari mulai pukul 04.00 wita.
Sementara Kapolsek Susut, AKP I Nyoman Edi Suwarya, mengatakan, program Jumat Curhat kali ini mengambil agenda bertatap muka dengan para pedagang dan pihak pengelola pasar, guna mengetahui keluhan-keluhan yang ada di Pasar Hewan Kayuambua. Di mana dalam kesempatan tersebut pihaknya memberikan kesempatan penuh kepada pengelola pasar bersama anggotanya untuk menyampaikan keluhan-keluhan ataupun kendala-kendala yang dialami selama ini. “Kegiatan ini menyaring informasi, utamanya keluhan yang selama ini dialami pedagang dan pembeli di pasar hewan tersebut, agar dapat dicarikan solusi yang tepat oleh Polsek Susut ataupun dikoordinasikan lebih lanjut dengan instansi yang lebih berwenang,” jelas Edi Suwarya.
Terkait keluhan Kepala Pasar, Edi menjanjikan akan memerintahkan bawahannya agar lebih mengintensifkan pengaturan lalu lintas setiap pasaran Kayuambua, guna mencegah terjadinya kemacetan ataupun tindak pidana pidana lainnya. “Nanti kegiatan pengaturan dilakukan oleh Unit Patroli Polsek Susut. Sejatinya piket sudah rutin setiap hari turun, namun di hari-hari pasaran kami akan menambahkan 2 sampai 3 personel untuk memback-up personel yang sudah ada sebelumnya,”njanjinya.
Keluhan serupa juga disampaikan warga Banjar Mungsengan, Desa Catur, Kintamani, Bangli. Warga mengharapkan respons cepat dan segera mengambil tindakan serta upaya bahwa di daerahnya khususnya di sepanjang Jalur Mungsengan, Desa Catur sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Mengingat di sepanjang jalur tersebut banyak pengendara yang memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. “Pengendara terlalu ngebut di ruas jalan ini. Makanya tak heran kerap terjadi kecelakaan, dan korbannya warga kami juga,” ungkap I Gusti Ngurah Rupa, mewakili warga. (128)