
Mangupura, DENPOST.id
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa menerima audiensi 20 orang warga Perumahan Taman Mumbul, Banjar Mumbul, Kelurahan Benoa, di Ruang Nayaka Gosana II, Puspem Badung, Jumat (15/9/2023). Audiensi terkait Fasilitas Sosial (Fasos) dan Fasilitas Umum (Fasum) di Perumahan Taman Mumbul tersebut dihadiri Kadis Perkim A.A Ngurah Bayu Kumara Putra beserta jajaran, perwakilan BPKAD, perwakilan BPN Badung, perwakilan Camat Kuta Selatan, perwakilan Kelurahan Benoa, Kepala Lingkungan Banjar Bualu, Nyoman Kariana Wirawan; perwakilan pengembang perumahan dari PT. Pulau Taman, I Ketut Darmadi serta warga Perum Taman Mumbul.
“Kita coba bersama-sama berkomunikasi dan koordinasi untuk berpikir mencari solusi. Fasos dan Fasum menjadi atensi khusus melalui kebijakan pemerintah, wilayah Kuta dan Kuta Selatan masih banyak perumahan fasos dan fasumnya yang tidak beres dan saya minta kepada Kepala Dinas Perkim untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kalau fasum dan fasosnya ditertibkan dan dikelola dengan baik, diserahkan ke pemerintah daerah maka itu pasti akan kita tata dan benahi untuk masyarakat,” tegasnya.
Khusus perumahan taman mumbul, fasos/fasum yang sudah diserahkan dan sudah menjadi aset Pemkab Badung dengan dikuatkan bukti penyerahan dan sertifikat akan segera akan ditindaklanjuti. Peningkatan sarana dan prasarana pada anggaran perubahan tahun 2024 meliputi peningkatan jalan dan pengadaan LPJ. Untuk beberapa fasos dan fasum yang belum diserahkan menjadi aset Pemkab Badung, Suiasa meminta agar segera ditelusuri.
Sementara Kepala lingkungan Bualu mewakili warga Perum Taman Mumbul menyampaikan terima kasih kepada Wakil Bupati karena satu masalah dari beberapa masalah yang ada sudah ada titik temu. Menurutnya impian dan keinginan warga bisa terwujud sesuai dengan apa yang diharapkan. “Untuk beberapa fasos/fasum yang belum diserahkan menjadi aset Pemkab akan selalu dikoordinasikan dengan BPN, Perkim, Bagian Aset dan pengembang untuk segera menyelesaikan peta blok agar segera bisa diproses dan terselesaikan,” pungkasnya. (a/115)