Bangli, DENPOST.id
Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gianyar dan Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bali, melakukan penyisiran di semua blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Selasa (19/9/2023). Selain penggeledahan, petugas juga melakukan tes urine baik pada WBP maupun petugas sipir.
“Guna memastikan Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli tetap Zero Halinar (Hp, pungli dan narkoba-red) dan rencana aksi nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) sudah berjalan, Lapas Narkotika Bangli menggelar razia blok hunian hingga tes urine kepada para WBP dan petugas Lapas Narkotika Bangli,” kata Plt. Kepala Lapas Narkotika Bangli, Sugeng Hardono.
Kegiatan diawali dengan apel bersama dan dilanjutkan dengan melakukan penggeledahan pada empat blok yang dihuni 1.160 WBP tersebut. “Tujuannya untuk sterilisasi barang-barang terlarang yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam Lapas,” terangnya.
Usai razia, dilakukan pengumpulan hasil barang penggeledahan yang ditemukan pada saat itu. Dalam operasi tersebut tidak ditemukan barang-barang yang bersifat terlarang. Hanya ditemukan beberapa barang yang dikiranya dapat membahayakan seperti korek api, kayu, besi dan paku. Selanjutnya sebanyak 150 orang warga binaan dan 28 orang petugas dites urine. “Seluruhnya menunjukan hasil negatif,” sebut Sugeng.
Terkait jumlah WBP saat ini, diakuinya sudah sangat over-kapasitas. Sebab kapasitas dari semua blok yang ada sejatinya hanya menampung untuk 468 orang. Namun faktanya, penghuninya jauh dari kapasitas yang seharusnya. Kondisi ini pun tak bisa dicegah. Selain pelaku kejahatan narkoba kian hari kian bertambah, sebagian besar penghuni di Lapastik Bangli ini juga titipan dan limpahan dari rutan lain terutama dari Lapas Kerobokan. “Dari jumlah itu, ada 19 WBP asing yang saat ini menghuni Lapastik Bangli,” pungkas Sugeng Hardono. (128)
