
Kutuh, DENPOST.id
Desa Adat Kutuh, Senin (25/9/2023), menggelar upacara pembersihan berupa pecaruan wraspati kalpa dengan hulunya rsi gana di Utama Mandala Pura Dang Kahyangan Gunung Payung. Upacara ini digelar, setelah terjadinya musibah kebakaran yang menimpa palinggih Meru Tumpang Tiga dan palinggih Gedong yang berada di utama mandala pura setempat.
Upacara mecaru dipuput Ida Rsi Bujangga dari Griya Sesetan, dan juga dihadiri Ketua PHDI Badung, serta perwakilan Pemkab Badung.
Bendesa Adat Kutuh, Jro Nyoman Mesir ditemui di sela-sela upacara memaparkan upacara yang digelar tersebut, yakni caru wraspati kalpa dengan hulunya rsi gana yang
dilengkapi dengan ayaban bebangkit, pulagembal, guru bendu piduka, prelina, pengerapuh, ngeruak, serta pasupati dan rangkaian lainnya. “Upacara ini dilakukan untuk mengembalikan kesucian pura pascamusibah kebakaran kemarin. Semoga beliau memberikan jalan yang terbaik,” harapnya.
Ditanya proses selanjutnya setelah upacara, bendesa yang juga mantan Anggota Dewan Badung ini mengungkapkan nantinya semua bangunan yang sempat terbakar akan dibongkar. Selanjutnya akan dibangun kembali. Hal ini harus segera dilakukan, sebab di purnamaning kawulu merupakan pujawali di Pura Dang Kahyangan Gunung Payung. “Sekitar Januari-Februari akan dilakukan pujawali. Sebelum pujawali harus sudah selesai,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Jro Mesir, bangunan yang baru ini akan
dibuat lebih kokoh. “Kemarin tiang penyangganya sudah ada belah-belah (pecah), sehingga patut diganti,” imbuhnya, sembari mengungkapkan kalau umur bangunan meru yang terbakar berkisar 15 tahunan dan dibangun saat kepemimpinan Bupati Badung, AA Gde Agung.
“Bangunan akan dibangun sama, tapi ada beberapa penyesuaian yang diperlukan. Semoga ini musibah yang terakhir,” harapnya.
Terkait biaya pembangunan, kata dia karena berkaitan kebencanaan pihaknya disarankan mengajukan bantuan kebencanaan daerah. “Tinggal membuat proposal. Kalau mulai kerja undagi kami sudah ada di desa, kita gambar dulu. Ini akan dibongkar, lanjut besok mulai kerja,” ucapnya.
Sementara Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Badung, Gede Rudia Adi Putra menjelaskan dengan terjadinya musibah kebakaran dua palinggih di Pura Dang Kahyangan Gunung Payung ini, maka proses pertama yang dilakukan pengemong pura dalam hal ini Desa Adat Kutuh, yakni membersihkan areal ini secara sekala dan niskala. (113)