Gianyar, DENPOST.id
Belum lama ini, BPS Bali telah merilis persentase penduduk miskin ekstrem di Kabupaten Gianyar yang mencapai 1,65 persen. Bahkan angka 1,65 persen Gianyar masuk nomor dua di Bali, setelah Kabupaten Karangasem 1,88 persen.
Kontan saja Gianyar yang masuk IPM ke-3 di Provinsi Bali, Pemkab Gianyar melalui OPD bergerak cepat menelusuri data 1,65 persen KK miskin ektrem. Alhasil hanya ditemukan 48 KK miskin ektrem di seluruh kecamatan di Kabupaten Gianyar.
Terhadap rilis yang dikeluarkan BPS Bali itu, mendapat tanggapan dari Anggota DPRD Kabupaten Gianyar, Ketut Sudarsana, Kamis (28/9/2023).
Sudarsana yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini, mengaku begitu mendapat informasi angka kemiskinan ektrem Kabupaten Gianyar 1,65 persen, Pemkab Gianyar melalui OPD langsung bergerak cepat ke lapangan. Hasil musyawarah desa (Musdes) ditemukan 48 KK miskin ektrem di Kabupaten Gianyar, tersebar di masing-masing Kecamatan.
Sudarsana mengaku pihaknya juga minta data 1,65 persen yang dirilis BPS Bali, namun pihaknya tidak dapat data riil “by name by ardress”. “Kami ingin mendapatkan data 1,65 persen by name by addres, sehingga kita pasti bergerak menyasar orang dan tempat tinggalnya. Jangan hanya dilempar data kemiskinan ektrem Gianyar 1,65 persen,” kata Sudarsana, yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gianyar ini.
Dirinya sangat mendukung program Presiden RI, Joko Widodo untuk memberantas kemiskinan di republik ini. “Kita apresiasi program Presiden Joko Widodo untuk menolkan kemiskinan ektrem di Indonesia,” ujar Sudarsana.
Ditambahkan dia, jika dikalkulasikan data rilis BPS KK miskin ektrem di Kabupaten Gianyar tahun 2022, sebesar 1,65 persen tentunya berbeda jauh dengan total KK miskin ekstrem hasil musdes mencapai 48 KK. “Jika jumlah KK mencapai 200.000 KK dikalikan 1,65 persen, maka KK miskin ekstrem sekitar 3000-an KK miskin ekstrem,” jelasnya.
Berdasarkan hasil verifikasi OPD melalui musdes, didapatkan 48 KK miskin ektrem di Kabupaten Gianyar meliputi Sukawati 1 KK , Blahbatuh (2 KK), Gianyar (9KK), Tegallalang (4 KK), Ubud (2 KK), Payangan (14 KK), dan Tampaksiring (16 KK). “Fraksi PDI Perjuangan DPRD Gianyar meragukan validasi data BPS terkait KK miskin ekstrem di Kabupaten Gianyar,” ucapnya. (116)