Semarapura, DENPOST.id
Kapal Roro Nusa Jaya Abadi yang melayani penyeberangan dari Nusa Penida ke Pelabuhan Padang Bai, Karangasem, kembali masuk docking. Pelaksanaan docking kapal Roro dilakukan selama satu bulan di Surabaya.
Bahkan untuk pelaksanaan docking, Pemkab dalam hal ini Dinas Perhubungan Klungkung, telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp2,1 miliar.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung, I Gusti Gede Gunarta ketika dikonfirmasi, Kamis (28/9/2023), mengatakan proses docking KMP Nusa Jaya Abadi dijadwalkan mulai dilaksanakan pada, Senin (2/10/2023) hingga Rabu (1/11/2023) di Surabaya. Namun, kapal yang memiliki ciri khas warna kuning, biru dan merah ini dikatakan sudah berlayar ke Surabaya, Kamis (28/9/2023).
“Proses docking nanti selama sebulan. Tapi kami sudah pastikan aktivitas penyeberangan ke Nusa Penida ataupun sebaliknya tidak akan terhambat. Mengingat, para penumpang bisa memanfaatkan fast boat yang sudah banyak beroperasi,” ungkap Gunarta.
Sementara untuk penyeberangan barang dari dan ke Nusa Penida juga diantisipasi melalui pengoperasian dua unit kapal Landing Craft Tank (LCT). Dua kapal LCT ini sudah beroperasi dan melayani angkutan barang dari Padang Bai menuju Nusa Penida, dan sebaliknya.
Menurut Gunarta, proses docking KMP Nusa Jaya Abadi tahun 2023 dianggarkan lebih dari Rp2,1 miliar. Anggaran tersebut, nantinya dialokasikan untuk pemeliharaan mesin ataupun komponen dari KMP Nusa Jaya Abadi, sehingga setiap tahun kapal bantuan Pemprov Bali ini tetap dalam kondisi prima melayani penyeberangan dari Pelabuhan Padang Bai menuju Nusa Penida, dan sebaliknya.
“Anggaran tersebut memang belum cukup untuk melakukan perbaikan kapal secara menyeluruh. Misalnya saja memperbaharui kursi penumpang dan lainnya. Karena keterbatasan anggaran, perbaikan dilakukan terhadap komponen yang prioritas,” jelas Gunarta.
Secara teknis, perawatan tahun ini dimulai dengan dilaksanakan pekerjaan bawah air yang meliputi pengukuran ketebalan pada plat lambung kapal dengan
ultrasonic test. Apabila ketebalan plat sudah tidak memenuhi toleransi yang diijinkan, maka harus dilaksanakan replating. Setelah pekerjaan replating selesai, dilaksanakan pengecatan bagian bawah garis air sesuai dengan repair list. Selain pekerjaan Hull Construction juga dilaksanakan pekerjaan lainnya, saat kapal naik dock, yakni perawatan Sea Chest, Sea Valve dan peralatan propulsi, kemudi, jangkar dan rantai jangkar.
Setelah pekerjaan bawah garis air selesai dikerjakan, kapal segera turun dock dan pekerjaan reparasi dilaksanakan dalam keadaan kapal mengapung (floating repair), di mana kapal sandar di dermaga galangan. Adapun pekerjaan, meliputi pemeriksaan, replating pada deck, bangunan atas kapal, perawatan permesinan, peralatan electrician (kelistrikan) dan navcom (navigasi). (119)