
Bangli, DENPOST.id
Puncak upacara Pujawali Ngusaba di Pura Tuluk Biyu, Desa Batur, Kintamani, Bangli, berlangsung pada Purnama Kapat, Sukra Pon Tambir, Jumat (29/9/2023).
Ngusaba ini nyejer selama sepekan dan masineb pada Sabtu (7/10/2023) sore.
Manggala Karya, Ketut Sudana, mengatakan, pujawali dilaksanakan untuk memohon agar alam berserta isinya senantiasa rahayu. Selain itu, apa yang menjadi harapan umat Hindu bisa terwujud. “Kami menghaturkan bakti Pujawali, bakti Pengusaban dan Medewasraya,” ungkapnya.
Menurut Ketut Sudana, sebelum pujawali dilaksanakan upacara Mapepada Agung di ruas jalan utama (Kintamani-Buleleng), sepanjang 2 km ke arah selatan dan kemudian berputar ke arah utara. Ida Bhatara kamedalang (ditedunkan) dari utama mandala pura menuju jaba pura. Prosesi ini diiringi seka gong, seka baris, dan krama Batur. Selain itu, ada tapakan barong dari 11 desa adat yang katuran Pujawali di Pura Tuluk Biyu. Dari arah utara desa iring-iringan kemudian kembali ke areal pura, selanjutnya dilaksanakan bhakti pengusaban.
Dalam puncak karya ngusaba ini juga dilaksanakan bhakti Madewasraya. Ritual semacam ini terakhir kali dilaksanakan di Pura Tuluk Biyu Batur pada 2006 lalu secara besar-besaran dengan mempersembahkan 12 ekor kerbau. Sedangkan tahun berikutnya sampai sekarang hanya 2 ekor kerbau, 2 kambing, 6 babi dan upakara pebangkit.
Tujuan dilaksanakan upacara Medewaseraya, lanjut Sudana, yakni untuk memohonkan kehadapan-Nya agar alam semesta beserta isinya dianugerahi kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dunia. Makna dari proses mapepada agung ini pada intinya adalah sebagai wujud syukur umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas anugerahnya yang diberikan kepada umatnya.
Selama Ida Bhatara Bhatari nyejer, setiap hari dihaturkan bakti penganyar oleh masing-masing pemerintah kabupaten/kota di Bali. “Sabtu ini akan dilaksanakan upacara Wayon Agung Mapepada Penek dan Bhakti Pengayar dari Kabupaten Badung dan Gianyar,” kata Ketut Sudana. Umat Hindu lainnya diharapkan ikut bersama melaksanakan persembahyangan di Pura Tuluk Biyu.
Disampaikan pula, Pura Tuluk Biyu merupakan salah satu Pura Khayangan Jagat yang terletak di Desa Batur Kintamani. Menurut informasi, Pura Tuluk Biyu yang sering disebut Pura Batur Kanginan ini tergolong Pura Dewa Pratistha. Artinya yang menjadi pusat pemujaan di Pura Tuluk Biyu ini adalah Tuhan sebagai Bhatara Siwa Giri Natha beserta dengan Saktinya yaitu Dewa Uma Parwati. Bhatara Siwa Giri Natha beserta dengan Saktinya inilah sebagai Ista Dewata tertinggi yang di puja di Pura Teluk Biyu ini.
Di pura ini memang ada beberapa palinggih untuk memuja Dewa Pitara atau roh suci leluhur seperti adanya beberapa Palinggih untuk memuja Dewa Pitara atau roh suci leluhur. Antara lain palinggih Ida Ratu Maspahit Ida Ratu Dalem Majelekah, Majelanggu. (128)