Upacara Danu Kreti di Danau Batur, Digelar Seperti 104 Tahun Silam

batur
PARUMAN AGUNG - Paruman Agung terkait Upacara Danu Kreti di Danau Batur. DENPOST.id/ist

Bangli, DENPOST.id

Bertepatan dengan Rahina Tilem Kapat, 14 Oktober 2023, krama adat Desa Batur, Kintamani, Bangli, kembali menggelar riutal pemuliaan Danau Batur. Upacara yang terlaksana setiap 5 tahun sekali ini dinamai Karya Agung Danu Kreti, Tawur Agung Melabuh Gentuh, Meras Danu lan Gunung Bakti Pakelem ring Segara lan Puncak Gunung Batur, Mapeselang lan Mapadanan. Nantinya upacara ini akan mempergunakan 10 ekor kerbau. Selain itu, ritual upacaranya akan dikemas dan digelar seperti 104 tahun silam, tepatnya pada tahun 1919 Masehi.

Pamucuk Pura Ulun Danu Batur, Jero Gede Batur Duhuran, mengatakan, upacara Pakelem Danu Kreti telah diamanatkan oleh leluhur Batur sejak masa silam sebagai upaya niskala menjaga kesucian Danau Batur. Terkait upacara Danu Kreti ini, Krama Desa Adat Batur pun sudah melakukan persiapan.

Dijelaskan Jro Gede Batur Duhuran, upacara ini bertujuan memuliakan danau sebagai salah satu sumber mata air yang memberikan penghidupan. “Juga sudah digelar Paruman Manggala Karya dan Paruman Agung di Madya Mandala Pura Ulun Batur, beberapa hari lalu,” kata Jero Gede Batur Duuran, didampingi Jero Penyarikan Batur Duuran (I Ketut Eriadi Ariana), Senin (2/10/2023).

Diungkapkannya, ritual ini secara siklus dilakukan setiap lima tahun sekali, dan dilakukan terakhir kali pada tahun 2018 silam. “Upacara ini ditujukan sebagai langkah penyucian Danau Batur dan Gunung Batur sebagai salah satu sumber air bagi subak-subak di Balidwipa,” imbuhnya.

Hal ini pun tercatat di dalam Rajapurana Pura Ulun Danu Batur yang disucikan. Juga pada lontar-lontar lain di Bali, yang disebut menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Bali, lebih-lebih para pemimpin Bali. Pihaknya pun mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menyukseskan upacara tahun ini.

Disinggung terkait dengan ritual tahun ini yang dilaksanakan seperti upacara tahun 1919, Jero Gede Batur Duhuran mengatakan, intinya terletak pada kurban pakelem di Danau Batur. Menurut Rajapurana Pura Ulun Danu Batur, pakelem di Danau Batur menggunakan 3 ekor kerbau dan seekor babi hitam. Data itu pun dikuatkan dengan penemuan arsip berangka tahun 1919 masehi yang menjelaskan secara detail penggunaan 3 ekor kerbau dan seekor babi hitam pada pelaksanaan pakelem. Karenanya totalnya menggunakan 10 ekor kerbau untuk tahun ini. Itu termasuk pakelem di Pucak Gunung Batur, sebagai lantaran, tawur, pakelem di segara dan paselang.

Sementara itu, terkait dengan jadwal upacara, beberapa rangkaian upacara telah dilaksanakan. Pada 2 September 2023 lalu dimulai dari Nyukat Genah Karya, kemudian ngaturang Pakeling Karya pada 6 September 2023.
Nanceb Rompok pada 8 September 2023 dan Nunas Beras Catur pada 11 September 2023. Selanjutnya pada 14 September dilaksanakan upacara Netegang, Ngingsah, Makarya Sanganan Suci, Nanceb Sunari, Mapangalang, dan Ngeker Dewasa.
Pada 8 Oktober 2023 upacara dilanjutkan dengan Nuur Tirta Pakuluh.
Tanggal 11 Oktober 2023, pralingga Ida Bhatari/Bhatara akan diturunkan dari payogan-nya dan dilanjutkan dengan melasti ke Segara Watuklotok, Klungkung dan menuju tempat upacara di Pura Segara Ulun Danu Batur-Pura Jati.

Keesokan harinya pada 12 Oktober 2023 dilaksanakan upacara Ngadegang Bagia Pulakerti. Tanggal 13 Oktober 2023 dilaksanakan Pepada Wewalungan dan Ngolah Wewalungan, serta Memben.
Tanggal 14 Oktober 2023, tepat pada Tilem Kapat akan dilaksanakan puncak karya, sedangkan 15 Oktober 2-23 dilaksanakan Nyepi Karya. Pada 16-19 Oktober 2023 dilaksanakan Bakti Penganyar. Tanggal 17 Oktober 2023 dilaksanakan upacara Mapadanan, serta tanggal 20 Oktober 2023 dilaksanakan Bakti Pepranian, sekaligus masineb. (128)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini