PULUHAN peserta meramaikan lomba Fruit Carving atau mengukir buah dan sayur menjadi sebuah patung menarik dalam Festival Bahari Kuta, Selasa (3/10/2023) di Pantai Kuta. Berbagai karya indah dihasilkan dalam ajang ini. Seperti patung kuda laut, lion fish, ikan predator dan lain sebagainya.
Hasil karya yang unik ini tidak hanya mengundang perhatian masyarakat lokal, namun juga wisatawan mancanegara yang berlibur di Pantai Kuta. Suasana Pantai Kuta yang terik di siang hari menjadi sedikit adem dengan melihat karya seni patung dari aneka buah dan sayur ini.
Membuat patung dengan mengukir buah ternyata memiliki tantangan tersendiri. Seperti yang diungkapkan salah seorang peserta di ajang ini, Agus Wiweka asal Banjar Teba, Jimbaran, Kuta Selatan. Dia mengatakan, untuk mengukir buah dan sayur menjadi mahakarya, diperlukan ketelitian, kehati-hatian dan kecepatan. Pasalnya, tekstur daging buah tidak tahan lama. Dia sendiri membuat karya dengan judul “Lion Fish”. “Lion fish ini merupakan salah satu jenis ikan yang terdapat di laut dalam,” terangnya.
Wiweka mengaku awalnya tidak belajar khusus untuk mengukur buah. Dirinya belajar secara otodidak. “Namun selanjutnya belajar dari para seniman yang sudah ahli dalam membuat patung dari buah serta berbagi ilmu dengan peserta lainnya. Karena dengan belajar dan saling berbagi ini didapatkan teknik-teknik baru yang bisa diterapkan selanjutnya,” lanjutnya.
Menurut dia, seni fruit carving sebenarnya bisa dipelajari karena dasarnya sama yakni seni mengukir seperti membuat patung kayu, namun dengan media yang berbeda.
“Untuk membuat patung dari buah, bisa dipelajari dengan mudah, hanya saja harus tahu karakter buah yang tidak bisa tahan lama, sehingga harus memiliki skil untuk menyelesaikan karya secepat mungkin,” katanya.
Jebolan SMKN 3 Denpasar ini mengaku mengawali hobinya membuat patung buah sejak di sekolah tersebut. Dia berharap kompetisi seperti Ini bisa terus digelar sehingga bisa mengasah talenta-talenta dan skill para seniman patung buah yang ada di Bali. (sug)
