Negara, DENPOST.id
Polres Jembrana menggelar Deklarasi Damai dan Doa Bersama, Senin (9/10/2023) malam di Pura Jagatnatha Kelurahan Dauhwaru, Kabupaten Jembrana. Deklarasi dihadiri Bupati Jembrana, I Nengah Tamba; Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna; Ketua DPRD Kabupaten Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi, serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Jembrana.
Selain doa bersama, deklarasi ini juga diisi hiburan lawak Celekontong Mas. Kapolres Jembrana, AKBP Dewa Gde Juliana bersama Trio Mas juga menciptakan lagu Bali berjudul “Pemilu Damai”.
“Ini ide bapak Kapolres. Dalam lagu ini kami ingin mengajak semua pihak berperan dalam pemilu yang aman dan damai. Berdemokrasi yang baik. Masyarakat wajib memilih sesuai dengan pilihan masing-masing. Diharapkan, sinergi semua aparat dan masyarakat dalam mewujudkan pemilu damai. Agar tercipta Indonesia maju, damai dan sejahtera,” kata Jimmy Mulyadi, salah seorang penyanyi Trio Mas.
Pada kesempatan tersebut, siswi SMPN 1 Negara membacakan Deklarasi Damai Pemilu 2024 Kabupaten Jembrana yang memuat komitmen untuk pemilu yang umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, serta situasi kondusif dan penolakan terhadap tindakan yang melanggar hukum.
Acara juga dilanjutkan dengan pembacaan puisi dari SMPN 1 Negara yang berjudul “Seikat Bunga di Pesta Demokrasi” dan doa lintas agama yang diwakili oleh perwakilan agama Hindu, Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Konghucu.
Dewa Juliana dalam sambutannya mengatakan, pemilu serentak telah melalui beberapa tahapan.
Untuk saat ini memasuki tahapan pencalonan anggota DPD, DPR, serta DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota. Sedangkan beberapa hari lagi tahapan pencalonan Presiden dan Wakil Presiden akan segera dimulai.
Bersamaan dengan itu, Polri juga akan memulai operasi kepolisian dengan Sandi Ops Mantap Brata 2023-2024 dalam rangka pengamanan rangkaian kegiatan Pemilu Serentak Tahun 2024.
Untuk tahap pemungutan suara akan berlangsung 128 hari lagi. Tepatnya pada Rabu 14 Februari 2024.
“Semangat Pemilu Damai ketertiban dan keamanan ini menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan selama pemilu. Pihak-pihak yang terlibat diharapkan tidak melakukan tindakan kekerasan atau anarki yang dapat mengganggu proses pemilu. Semua pihak hendaknya saling menghormati,” pungkasnya. (120)
