
Bangli, DENPOST.id
Ribuan krama dari tiga puri, yakni Puri Bukit, Puri Kanginan, dan Puri Tamanbali, ikut mengiringi pelaksanaan mapeed “nganget don bingin” (memetik daun beringin) dari lokasi upacara di Peyadnyan Puri Bukit menuju Pura Kehen, dengan jarak sekitar 500 meter, Selasa (10/10/2023). Kegiatan ini merupakan serangkaian pelaksanaan karya Maligia Lajur di Banjar Puri Bukit, Kelurahan Cempaga, Bangli.
Tiba di Pura Kehen, sebelum prosesi nganget don bingin dilakukan didahului dengan pelaksanaan persembahyangan bersama untuk memohon keselamatan dan kelancaran jalannya karya. Selanjutnya, prosesi nganget daun beringin dilakukan dengan menggunakan galah yang diujungnya diikatkan pisau sudamala. Supaya daun yang dipetik tidak terjatuh menyentuh tanah, sejumlah krama menunggu di bawah dengan membawa tikar kelesa yang ditutupi kain kasa putih. Proses pemetikan daun beringin mengacu sembilan arah mata angin dan terakhir dilakukan di bagian tengah.
“Daun beringin yang kita tunas ini, nantinya yang akan dipergunakan sebagai media penyalur Sang Pitara nantinya untuk menuju Sangkan Paraning Dumadi,” ujar Manggala Karya Maligia Lajur Puri Bukit, Ida I Dewa Anom Sudarta, didampingi Penasehat, Ida I Dewa Gede Rai.
Yang mana, lanjut dia, nantinya daun beringin ini yang akan dipergunakan untuk ngajum puspa sebagai simbolis dari leluhur yang diupacarai. Daun beringin yang digunakan untuk ngajum, dipilih yang masih utuh saja. Karena banyaknya, puspa yang akan diupacarai prosesi ngajum dilakukan secara bertahap.
Selain itu, dalam prosesi penggunaan daun beringin untuk ngajum, jumlahnya disesuaikan dengan jenis kelamin leluhur yang diupacarai. Misalnya, jika daun beringin tengadah itu lambang perempuan dan jika telungkup itu lambang laki-laki. “Demikian halnya, jumlah yang dipergunakan antara laki-laki dan perempuan berbeda, ” ungkapnya.
Lanjut disampaikan, dalam Maligia Lajur di Puri Bukit Bangli, diikuti sebanyak 121 puspa dari tiga puri, yakni Puri Bukit, Puri Kanginan, dan Puri Tamanbali. Sementara sesuai dudonan acara, puncak karya Maligia Lajur di Puri Bukit akan berlangsung pada, 14 Oktober mendatang. “Untuk persiapannya sendiri sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu,” ujarnya.
Mulai dari nyukat karang, membuat bangunan peyadnyan hingga berbagai sarana upakara yang akan dipergunakan.
Tekait pembiayaan, disampaikan, selain mendapat bantuan dari Pemkab Bangli, juga dari urunan sebesar Rp10 juta untuk masing-masing puspa. Namun yang lebih penting dari itu, dengan melaksanakan Malgia Lajur secara massal ini, diharapkan pesemetonan antarwarga puri bisa lebih erat. (128)