
Denpasar, DENPOST.id
Kota Denpasar memiliki garis pantai yang cukup panjang, membentang dari Pantai Biaung, Denpasar Timur, hingga Benoa, Denpasar Selatan. Di kawasan pantai tersebut, cukup banyak terjadi aktivitas warga mulai dari kegiatan wisata hingga aktivitas nelayan.
Berkenaan dengan hal tersebut, Pemkot Denpasar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) berencana segera membangun menara pengawas pantai. Bahkan, pembangunannya dirancang pada APBD Perubahan 2023 ini.
Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara mengakui aktivitas di pantai Kota Denpasar cukup ramai. Karena itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap keselataman di pantai, pihaknya telah merancang pembangunan menara pengawas yang bisa digunakan untuk memantau aktivitas warga di pantai.
Dikatakan dia, keberadaan nelayan di Kota Denpasar juga masih eksis. Tercatat ada 25 kelompok nelayan yang masih aktif. Keberadaan mereka ini harus pula terpantau setiap saat. Untuk itu, menara pemantau ini akan dibangun di tiga lokasi. Salah satunya di Pantai Mertasari. “Kami sudah siapkan pada APBD Perubahan ini. Leading sektornya nanti PUPR,’’ katanya, Rabu (11/10/2023).
Pembangunan menara pengawas melengkapi perhatian Pemkot Denpasar terhadap para nelayan. Setelah sebelumnya beberapa kelompok nelayan juga diikutkan dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Mengingat, para bendega dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari cukup rentan terjadi kecelakaan kerja. Karena itu, untuk menjamin keselamatan para bendega ini, Pemkot telah menyiapkan BPJS Ketenagakerjaan, sama seperti para kelian banjar adat yang sudah diberikan BPJS Ketenagakerjaan.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan para nelayan di Muntigsiokan, Pantai Mertasari, sejumlah nelayan menyampaikan sejumlah harapannya kepada walikota. Selain satunya terkait sulitnya untuk mendapatkan BBM, karena tidak bisa lagi membeli BBM dengan jerigen di SPBU. (105)