
Negara, DENPOST.id
Pascaadanya rusa timor yang mati karena menderita luka jerat, petugas Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terus mengintensifkan patroli hutan.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Jembrana, Ali Purwanto, Kamis (12/10/2023) mengatakan, patroli perlindungan dan keamanan kawasan hutan Taman Nasional Bali Barat rutin dilakukan.
Hal ini untuk menjaga dan melindungi seluruh keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. Termasuk salah satunya melindungi dari perburuan liar dan jerat liar. Musim kemarau, katanya, sangat rawan perburuan, karena satwa liar akan mencari sumber air atau kubangan air untuk minum. Oleh karena itu sasaran patroli perburuan liar dan jerat satwa liar adalah jalur satwa liar menuju sumber air atau kubangan air.
“Penarik jerat adalah dari pohon yang kuat penariknya dan tidak mudah lepas, sehingga untuk jerat satwa jenis rusa dan sejenis memakai seling dan tampar yang kuat,” terangnya.
Ali Purwanto mengatakan, lokasi ditemukannya jerat hewan tersebut dekat dengan jalur sumber air satwa kawasan hutan Sumbersari, Kecamatan Melaya. Namun, tempat tersebut masih jauh dari wilayah ditemukannya rusa timor sebelumnya.
Meskipun ditemukan jeratan, oknum atau terduga pelaku perburuan liar yang menyebabkan seekor rusa timor mengalami luka di kaki lalu mati masih berkeliaran. Pelaku perburuan liar itu seolah masih bisa menghirup udara bebas meskipun menyebabkan satwa TNBB mati.
“Selama ini jerat yang kita temukan itu rata-rata menyasar semua jenis satwa kita. Mulai dari burung, ayam hutan, biawak dan termasuk rusa juga. Kami harap dengan patroli rutin ini tidak ada celah lagi para pemburu liar untuk beraksi,” pungkasnya. (120)