
Mangupura, DENPOST.id
Sejumlah perwakilan dari Pemkab Badung menghadiri acara doa perdamaian bertepatan dengan peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali yang terjadi 12 Oktober 2002 silam, di monumen Ground Zero Kuta. Acara yang bertema “Dari Bencana Menjadi Berkah” itu dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel; Kepala Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Drs. Hasto Atmojo Suroyo; Penjabat Gubernur Bali Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya; anggota DPD RI dapil Bali yang juga Ketua Tim Investigasi Bom Bali Komjen Pol (purn) Drs. I Made Mangku Pastika; Kapolda Bali, Irjen Pol. Ida Bagus Kade Putra Narendra; Kedubes Negara Amerika Serikat dan Australia dan para tokoh Kuta, penyintas serta keluarga korban Bom Bali.
Selaku Ketua Panitia Acara, Putu Adnyana menerangkan, kegiatan tersebut bukanlah moment peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali, melainkan doa perdamaian untuk menciptakan perdamaian di seluruh dunia. Kegiatan tersebut sudah berjalan puluhan tahun dan tahun ini menginjak tahun ke 21. Kegiatan tersebut dilakukan secara swadaya masyarakat bersama-sama dengan para penyintas maupun keluarga korban Bom Bali. “Doa perdamaian tahun ini dilaksanakan atas support dari BNPT RI, Pemprov Bali, Pemda Badung dan dari keluarga konvension Gede Prama, Gus Teja. Sanggar Tari Kumara Kuta, PAUD SIP, pemerintah kelurahan, LPM Kuta, Desa Adat Kuta dan Yayasan Isana Dewata,” paparnya didampingi Lurah Kuta, I Putu Dedik Adi Ardiana.
Dia berharap, kegiatan ini terus dilakukan dengan suasana kebersamaan dan perdamaian, untuk memanjatkan doa dan menyuarakan perdamaian ke seluruh dunia. Ia percaya, jika setiap orang mau dan berkomitmen menjadi contoh dalam mewujudkan perdamaian, tentu perdamaian akan tetap hidup digaungkan.
Sementara Ketua BNPT RI Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, menyampaikan tragedi 21 tahun yang lalu (Bom Bali) merupakan tragedi yang sangat merobek-robek rasa kemanusiaan dan peradaban umat manusia. Ia mengajak semua yang hadir untuk mendoakan para korban meninggal saat kejadian itu agar dapat mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Kepada korban yang masih hidup dan keluarga korban agar diberikan kekutan dan kesabaran serta bangkit menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan. “Kita semua menolak dan mengutuk dengan keras segala ideologi kekerasan, radikalisme dan tindakan teror yang tidak berkeperikemanusiaan yang mengatasnamakan agama diseluruh belahan dunia,” tegasnya.
Ia mengajak para pelaku dan pendukung ideologi mekerasan tetorisme agar segera sadar dan kembali ke jalan yang benar, serta menghentikan kekerasan sekarang juga. “Saya berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia yang mendukung dalam proses investigasi dan pemulihan tragedi kemanusiaan. Dari Bali Indonesia, saya hanya menyerukan kepada dunia, mari kita tolak kekerasan, tolak radikalisme, tolak terorisme. Mari jaga perdamaian, jaga kemanusiaan, jaga kehidupan yang damai, hidup yang harmoni dalam kasih sayang,” pungkasnya. (a/115)