Tumpek Kandang, Wisatawan Berbaur Lepas Burung dan Beri Makan Monyet di Uluwatu

picsart 23 10 22 11 28 13 801
LEPAS BURUNG - Momen wisatawan yang berkunjung Ke DTW Uluwatu, saat ramai-ramai melepasliarkan burung dan memberi makan monyet pada Tumpek Kandang.

Pecatu, DENPOST.id

Momen perayaan Tumpek Kandang di DTW Pecatu, Sabtu (21/10/2023) sore, terlihat berbeda dari biasanya. Perayaan yang dilaksanakaan setiap 6 bulan sekali ini, diisi dengan pelepasan 75 burung perkutut, serta persembahan dua gebogan jumbo berisi buah untuk para monyet yang ada di DTW ini.

Pelepasan burung yang dilakukan olen Pengempon dan Pengemong Pura Uluwatu, serta Pengelola DTW dan Pelestari Perkutut ini, disambut antusias wisatawan yang ramai berkunjung ke Uluwatu. Bahkan wisman dan wisdom ini Ikut ambil bagian, baik dalam momen pelepasan burung maupun memberi makan buah kepada ratusan monyet yang turun ranai-ramai menikmati persembahan aneka buah ini.

Pelepasan puluhan burung perkutut ini sebagai upaya pelestarian kembali burung yang dulu terkenal di Pecatu, dan mulai langka.

Di temui di sela-sela upacara tersebut, Penglingsir Puri Jro Kuta selaku Pengempon Pura Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya menerangkan momen tersebut, merupakan perayaan Tumpek Kandang yang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali dan dilakukan umat sedharma.Bagaimana sebagai umat Hindu, bisa bersinergi dengan binatang yang ada di sekitar dan dilakukan upacara. “Hari ini, kami di Pura Luhur Uluwatu melakukan kegiatan bahwasanya kami ingin selalu dekat dengan para wenara dan para monyet di seluruh area Uluwatu,” ujar tokoh puri yang akrab disapa Turah Joko ini.

Selain itu, karena semakin hari populasi monyet di Uluwatu semakin berkembang. Yang mana, saat ini sudah ada 650 monyet yang terdiri dari 6 kelompok.
Keberadaan ratusan monyet ini, lanjut Turah Joko merupakan aset yang dimiliki di Pura Uluwatu. “Karena pada dasarnya wisatawan yang hadir ini menikmati empat kelebihan, yaitu pura, sunset, kecak dan monyet yang ada di sini,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta yang juga Anggota DPRD Badung ini. Dia menjelaskan untuk gebogan yang disediakan pada Tumpek Kandang kali ini, berupa dua gebogan berisi berbagai macam buah. “Penyediaan dua gebogan ini karena saat ini pengunjung sudah mulai membaik dan ini harus disyukuri. Apalagi monyet adalah salah satu ikon yang ada di Uluwatu. Karena sekarang adalah Tumpek Kandang, dan sesuai dengan tradisi, kami menghaturkan sesajen. Gebogan kami tambah karena seiring penambahan populsi monyet yang begitu pesat. Sehingga kami bersepakat dengan memberikan gebogan yang diminati oleh monyet,” paparnya.

Selain memberi makan monyet, pihaknya juga melakukan pelepasliaran burung perkutut dalam momen kali ini.

Manajer Pengelola Kawasan Luar Obyek Wisata Uluwatu, I Wayan Wijana berterimakasih kepada Persatuan Pecinta Perkutut Indonesia, atas pelepasliaran dan sumbangan perkutut untuk dipelihara warga. Menurut dia, pelepasliaran burung perkutut ini suatu inovasi yang dilakukan di DTW Uluwatu. “Kalau dulu orang kenal perkutut itu ada di bukit, namun lambat laun mulai punah dan langka. Mungkin salah satunya karena ada proses pembangunan dan lainnya. Selain kami menghargai monyet, kami sekarang ini juga berupaya membangun ekosistem kembali melestarikan lagi perkutut yang ada di bukit,” ujarnya.

Ketua Persatuan Pecinta Perkutut Indonesia, Budi Dharma mengucapkan terimakasih kepada pengelola DTW Uluwatu karena diberikan kesempatan untuk bekerjasama dan dalam waktu yang tepat saat Tumpek Kadang.
“Kami bekerjasama dengan pihak Uluwatu, yaitu melepasliarkan dan kami memberikan bibit burung perkutut juga berjumlah 10 pasang. Kami tidak hanya melepasliarkan saja, tetapi kami bertanggung ljawab soal kelanjutannya,” tandasnya. (113)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini