
Kutsel, DENPOST.id
Perlahan tapi pasti sektor pariwisata Bali sudah mendekati normal atau pulih pasca-covid19.
Hal ini terlihat dari kunjungan wisatawan di sejumlah objek wisata di Badung. Seperti yang terpantau di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Kawasan Luar Pura Uluwatu.
Wisatawan tampak sangat ramai ingin menyaksikan pementasan tari kecak sambil menikmati matahari terbenam.
Bahkan kunjungan saat ini sudah mencapai 6.000 wisatawan per hari.
Kunjungan ke DTW ini kembali didominasi wisatawan mancanegara. Setelah sebelumnya sebagian besar dikunjungi wisatawan domestik (wisdom) karena terbatasnya penerbangan akibat pandemi Covid19.
Dimintai konfirmasi terkait hal ini, Manajer Pengelola Kawasan Luar Daya Tarik Wisata (DTW) Uluwatu, I Wayan Wijana, tak menampik.
Berdasarkan data yang dimilikinya, kunjungan wisatawan ke Uluwatu berkisar antara 4.000 hingga 6.000 orang per hari. “Kalau hari biasa sekitar 4.000 sampai 5.000-an. Kalau high seasons bisa mencapai 6.000-an,” ungkap pria asal Desa Pecatu tersebut, Senin (23/10/2023).
Dari jumlah tersebut, kata Wijana, 70 persen merupakan wisman dan 30 persen wisdom.
Adapun wisatawan yang paling dominan dalam kunjungan ini yakni posisi pertama adalah Australia, kemudian disusul India dan China, berikutnya Perancis serta negara Eropa lainnya. Termasuk juga wisatawan dari Asia Tenggara.
“Kondisi saat ini masih middle season. Namun kunjungan tetap ada. Itu menandakan kunjungan wisatawan saat ini sudah berangsur membaik setelah dihantam pandemi,” papar Wijana. Dia juga mengungkapkan, untuk target kunjungan pada tahun 2023 ini diharapkan bisa menyentuh angka 1.500.000 pengunjung.
Dia optimis target ini bisa tercapai, mengacu pada capaian pada tahun 2022 silam yang menyentuh angka 1.300.000 pengunjung. Keyakinan tersebut berdasarkan pencatatan semester pertama tahun ini saja sudah mencapai 600.000-an pengunjung.
Untuk lebih menambah daya tarik, pihaknya akan menyuguhkan berbagai atraksi tarian di dalam kawasan ke depannya dengan melibatkan anak-anak dari pesraman yang ada di Pecatu. Dengan begitu ada hal baru yang dinikmati wisatawan selain keindahan alam (sunset), tari Kecak, monyet serta pura dengan tebingnya yang indah.
Hal senada disampaikan Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta. Karenanya untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan ini, pihaknya di Desa Adat sudah membeli lahan seluas 3 hektar untuk areal parkir yang representatif bagi pengunjung. Dia berharap dengan adanya parkir yang luas ini pengunjung bisa memarkir kendaraannya dengan nyaman, baik itu wisatawan maupun masyarakat yang hendak tangkil ke Pura Uluwatu. (113)