Konferensi Bitcoin Indonesia, Wadah Bertukar Ide dan Edukasi Uang Digital

picsart 23 10 26 17 23 11 522
KONFERENSI - Konferensi Bitcoin Indonesia 2023 yang digelar di Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar Selatan, Kamis (26/10/2023).

Sanur, DENPOST.id

Ratusan pengusaha, investor dan penggemar mata uang digital dalam dan luar negeri berkumpul dalam Konferensi Bitcoin Indonesia 2023 di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar Selatan, Kamis (26/10/2023). Menghadirkan 60 pembicara, acara yang berlangsung hingga Jumat (27/10/2023) ini diharapkan dapat menyatukan berbagai kelompok individu dalam merevolusi industri keuangan.
Ketua Panitia Konferensi, Dea Rezkitha, mengatakan, kegiatan ini menjadi wadah saling bertukar pikiran dan edukasi mengenai mata uang digital. Di mana penggunaan mata uang digital di luar negeri khususnya di negara-negara Eropa sangat pesat, sehingga diharapkan Indonesia pun bisa menyusulnya. “Banyak orang menyamakan Bitcoin dengan crypto yang lain. Dilihat secara general, memang harga mata uang digital fluktuatif. Bitcoin ini seperti emas digital, terbatas, tapi transaksinya transparan dan jelas. Hal ini juga yang akan diangkat dalam konferensi, sebagai edukasi tentang mata uang digital, sehingga masyarakat tidak terjebak dalam skema ponzi (investasi bodong),” paparnya.

Hal senada dikatakan Hendry Mualim (Asosiasi Indonesia Bitcoin Conference). Diakuinya perkembangan Bitcoin global sangat cepat. Karenanya dia tidak mau Indonesia ketinggalan terkait perkembangan mata uang digital ini. “Kita ingin sejajar dengan negara lain, kalau bisa lebih cepat. Bitcoint ini bisa sebagai alat untuk menabung, bahkan di luar negeri sudah bisa menjadi alat transaksi,” bebernya.

Karena itu, lanjut Hendry, edukasi mengenai mata uang digital harus lebih digencarkan. Apalagi Bitcoin secara legalitas dikatakannya sudah diakui dan saat ini berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pratiwi Gunawan dari Indonesia Bitcoin Community menambahkan, masyarakat perlu memahami literasi keuangan di tengah banyaknya investasi crypto-crypto yang menawarkan keuntungan menggiurkan. Jika tidak membekali diri dengan pengetahuan mengenai uang digital, masyarakat dikatakannya rentan menjadi korban skema ponzi. “Bahkan tidak sedikit penipuan yang mengatasnamakan Bitcoin. Karena itu kita mengutamakan edukasi dulu, bukan jualan. Dalam konferensi ini kita berkolaborasi mencari ide-ide baru, menggencarkan literasi keuangan, termasuk diskusi mencari solusi, sehingga masyarakat aman berinvestasi dan terlindungi dari skema ponzi,” pungkasnya.

Pembicara yang hadir dalam konferensi ini di antaranya, Jack Dorsey, gita Wirjawan, Jesse Choi, Tirta Karma Senjaya dan Alex Gladstein. (111)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini