
Semarapura, DENPOST.id
Kasus pengeroyokan dengan melibatkan pelaku seorang pecalang terjadi di wilayah Nusa Penida, Klungkung. Salah seorang pecalang bernama I Gede K dilaporkan melakukan penganiayaan terhadap seorang mahasiswa bernama Made Junnarthe (25) asal Desa Bungamekar di Jalan Raya Banjar Nyuh, Desa Ped, Sabtu (28/10/2023).
Belum jelas pemicu dari kasus penganiayaan tersebut. Informasi yang diperoleh di lapangan, kasus penganiyaan tersebut terjadi sekitar pukul 16.50 Wita. Kejadiannya berawal ketika korban (Junnarthe) mengemudikan mobil keluar dari Pelabuhan Br. Nyuh Munggu. Namun di depan office Angggel Billabong terjadi kemacetan. Yang mana, saat itu korban kemudian didatangi oleh pelaku (Gede K) yang menggunakan pakaian pecalang.
Saat itu, pelaku menyuruh korban untuk memundurkan mobilnya. Namun saat itu korban tidak memundurkan mobilnya karena di belakang mobilnya ada mobil lain. Selanjutnya korban disuruh meminggirkan mobilnya ke samping. Namun lagi-lagi korban tidak melakukannya karena di samping mobilnya ada mobil lain.
Karena kesal, pelaku kemudian meminta korban untuk keluar dari mobilnya dan mengatakan akan memindahkan sendiri mobilnya dengan sambil mengatakan “Kalau kamu tidak bisa bawa mobil jangan bawa mobil”. Perkataan pelaku ini kemudian membuat korban tersinggung, sehingga langsung keluar dari mobil untuk mempertanyakan maksud perkataan pelaku.
Namun sayang ketika baru keluar dari mobil, pelaku langsung memukul korban pada bagian mulut dan diikuti oleh beberapa temannya yang berada di lokasi ikut memukul korban pada bagian muka, leher dan dada. Sampai akhirnya ada seseorang yang tidak diketahui namanya melerai dan mengamankan korban.
Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka pada bibir dan benjol pada jidat, serta pelipis kiri dan kanan. Tak terima dengan kejadian tersebut, korban kemudian melapor ke Mapolsek Nusa Penida. Polisi yang mendapat laporan, kemudian memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan pelaku.
“Baru tadi kita amankan pelaku. Dan sekarang pelaku masih dimintai keterangan di mapolsek,” ungkap Kapolsek Nusa Penida, Kompol IB Putra Sumerta, ketika dikonfirmasi, Minggu (29/10/2023).
Menurut Kapolsek IB Putra, kasus penganiyaan tersebut diduga dipicu salah paham. Karena saat kejadian, situasi panas dan krodit karena terjadi kemacetan, sehingga hal ini diperkirakan membuat pelaku emosi. “Untuk saat ini baru satu orang yang kita periksa,” katanya. (119)