Bocah Kakak Beradik di Susut Hilang, Diduga Dibawa ke Jambi

picsart 23 11 06 19 17 49 484
Kasatreskrim Polres Bangli, AKP Ngakan Gede Eka Yuana Putra.

Bangli, DENPOST.id

Masyarakat Bangli dan sekitarnya, beberapa hari ini dihebohkan dengan menghilangnya dua bocah kakak beradik di Kecamatan Susut, yang tiba-tiba menghilang dari rumahnya, Jumat (3/11/2023). Bahkan hingga, Senin (6/11/2023), kedua bersaudara ini pun belum kembali ke rumahnya.

Sementara hasil penelusuran polisi, diduga kedua anak tersebut sudah diterbangkan ke Jambi.

Kasatreskrim Polres Bangli, AKP Ngakan Gede Eka Yuana Putra, Senin menerangkan pihaknya telah menerima aduan dari seorang perempuan bernama Agung (nenek kedua anak) yang bertempat tinggal di Banjar Tanggaan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Jumat (4/11/2023). “Ibu Agung saat itu melaporkan jika dua orang cucunya tidak pulang ke rumahnya,” kata Yuana Putra.

Dijelaskan dia, kronologis kejadian tersebut berawal saat kedua anak yang berinisial NDP (13) dan MKSY (7) yang merupakan saudara kandung ini, berpamitan kepada neneknya (ibu Agung) pada pukul 08.45 Wita. Saat itu, mereka ijin keluar untuk berbelanja di UD. Utama Jaya yang berlokasi kurang lebih sekitar 300 meter dari tempat tinggalnya. Namun hingga pukul 11.00 Wita, kedua anak tersebut tak kunjung pulang ke rumah.

Kemudian I Ketut Lambud yang merupakan kakek kedua anak tersebut, menyusul cucunya ke UD. Utama Jaya. Tapi sesampainya di lokasi, Ketut Lambud tak menemukan kedua cucunya, sehingga dirinya berupaya mencari cucunya ke tempat lain, namun tetap tidak ditemukan.

Berdasarkan laporan tersebut, jajaran Reskrim Polres Bangli langsung melakukan olah TKP dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar tempat kedua anak tersebut mengaku berbelanja.
Hasilnya, memang ditemukan adanya rekaman CCTV yang memperlihatkan kedua anak tersebut dibawa menggunakan mobil jenis APV berwarna silver. “Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, diketahui bahwa kedua anak tersebut dibawa oleh seorang wanita yang diduga ibu kandung dari kedua anak tersebut,” bebernya, didampingi Kasi Humas Polres Bangli, Iptu I Wayan Sarta.

Tak sampai di situ, tim juga melakukan pengecekan CCTV di Bandara Ngurah Rai, dan manivest penumpang. Data tersebut, menunjukkan kedua anak tersebut terbang menggunakan pesawat bersama seorang wanita yang diduga ibu kandungnya berinisial Ni Wayan MPS, terbang dari Denpasar menuju Cengkareng, dan lanjut ke Jambi. “Berbekal data tersebut, kemudian tim mencocokkan rekaman CCTV dan data manivest tersebut, dengan keluarga pengadu dan dibenarkan bahwa kedua anak tersebut dibawa oleh ibu kandungnya sendiri,” ungkapnya.

Dengan demikian, Kasatreskrim menegaskan bahwa kejadian ini disimpulkan bukan kasus penculikan. Sebab, telah ada komunikasi antara kedua anak tersebut dengan ibu kadungnya melalui handphone yang meminta untuk dijemput oleh ibunya, dan hal ini murni karena adanya mis komunikasi. “Selama ini, kedua anak tersebut tinggal bersama kakek neneknya di Bangli. Bapaknya sudah meninggal empat tahun lalu,” sebutnya.

Dikatakan dia, kedua bocah bersama orangtuanya dulu tinggal di Palembang. Ayah kedua anak tersebut, tugas dinas di Palembang. Singkatnya, empat tahun lalu ayahnya meninggal, lalu kedua anak itu diboyong pulang ke Bangli, dan diasuh kakek neneknya. Sementara si ibu masih di Palembang untuk bekerja. Selama itu, komunikasi mereka cukup terjalin dengan baik. Namun sejak beberapa bulan terakhir, komunikasi mulai jarang. “Yang sering komunikasi si anak saja dengan ibunya,” ungkapnya.

Dari penelusuran percakapan itu, polisi mengetahui, saat kejadian si anaknya memang minta dijemput sama ibunya, tanpa sepengetahuan kakek nenek. Si anak mengaku sudah tak betah tinggal dengan neneknya, karena nenek tiri. “Sampai saat ini, kami masih mengupayakan komunikasi dengan ibunya, namun nomor kontaknya belum kami kantongi. Kami masih berusaha. Tapi dari komunikasi dengan pihak keluarga di sini (Susut), kedua anak itu memang sudah bersama ibunya di Jambi,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, pihak kepolisian juga tetap mengimbau kepada masyarakat selalu berhati-hati dan memperhatikan anak-anak terutama saat berada di luar rumah. (128)