Lomba Gong Kebyar Wanita FSB Ke-14, Abiansemal dan Kuta Utara Awali Penampilan di Hari Pertama

picsart 23 11 06 19 20 49 567
GONG KEBYAR WANITA - Lomba Gong Kebyar Wanita se-Kabupaten Badung, serangkaian Festival Seni Budaya (FSB) ke-14.

Mangupura, DENPOST.id

Serangkaian dengan pelaksanaan Festival Seni Budaya (FSB) ke-14, Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung menggelar lomba Gong Kebyar Wanita se-Kabupaten Badung. Kegiatan yang juga untuk memperingati HUT ke-14 Mangupura ini, digelar di panggung terbuka sisi utara Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung.

Lomba tersebut, akan dilaksanakan selama tiga hari, yakni mulai 5 sampai 7 November 2023.

Nampak hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Badung, Seniasih Giri Prasta, dan Kepala Dinas Kebudayaan Badung, I Gede Eka Sudharwita.

Kabid Kesenian Dinas Kebudayaan Badung, Kadek Sandra Widari mengatakan peserta yang mengikuti lomba Gong Kebyar Wanita ini, merupakan perwakilan dari enam kecamatan di Badung. Peserta yang tampil di hari pertama, yakni Abiansemal, dan Kuta Utara. Sedangkan pada hari kedua, yakni Petang dan Kuta.

Kemudian pada hari ketiga, yakni Mengwi, dan Kuta Selatan. “Sama seperti gong kebyar anak-anak, ini (gong kebyar wanita) juga kita laksanakan tiga hari,” ujar Sandra Widari, Minggu (5/11/2023) malam.

Sandra Widari menjelaskan penilaian akan dilakukan dengan format mabarung dinilai oleh tim juri yang diambil dari para seniman. Para juri yang dipilih, yakni yang sudah berpengalaman dalam hal penilaian dan tidak terlibat sebagai peserta maupun pembina dalam sekaa yang mengikuti lomba. “Kalau bisa saya harap kegiatan ini bisa berlanjut dan para seniman kita di Badung bisa terus berkreativitas,” katanya.

Salah satu juri lomba Gong Kebyar Wanita, Made Suartika mengatakan unsur-unsur yang dinilai dalam lomba kali ini, yakni teknik menabuh, komposisi, kreativitas, penyajian, penjiwaan, keharmonisan, kostum dan suara gamelan. Sedangkan untuk tariannya, yakni agem, tandang, tangkep, tangkis, tata rias, busana, keharmonisan dan penjiwaan. “Terutama kreativitas karena materinya ini kan semuanya baru. Nilai tertinggi itu, di kreativitas dan teknik,” ujar Suartika, yang juga seniman Badung itu. (a/115)