
Kesiman, DenPost.id
Unit Reskrim Polsek Denpasar Timur (Dentim) masih memburu pembuang bayi yang ditemukan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kertalangu di Jalan By-pass Prof.IB Mantra, Dentim, Rabu (8/11/2023) lalu.
Walau nihil rekaman CCTV dan saksi mata, polisi yakin jika bayi malang itu dibuang di bak sampah di suatu tempat, lalu diangkut menuju TPST oleh petugas kebersihan.
Kapolsek Dentim Kompol Nyoman Darsana saat dimintai konfirmasi Kamis (9/11/2023), mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengaungkap identitas pembuang bayi perempuan itu. “Kami masih telusuri kendaraan moli (roda tiga pengangkut sampah) dan truk sampah. Termasuk mengecek rekaman CCTV yang terpasang di sekitar TPST,” tegasnya.
Meski demikian, Darsana mengaku belum menemukan petunjuk mengenai si pelaku melalui kamera keamanan itu. “Hasil cek CCTV di seputar TKP, belum ditemukan perorangan yang mengarah pada membawa bungkusan (berisi bayi),” ungkapnya.
Terlihat hanya karyawan pemilah sampah yang masuk ke Kertalangu. Dugaan sementara, bayi yang terbungkus kresek tersebut tidak dibuang secara langsung di TPST, melainkan dibuang di tempat lain, lalu terbawa truk atau kendaraan roda tiga pengangkut sampah. “Kami juga berkoordinasi dengan sejumlah bidan atau lokasi persalinan di Dentim dan sekitarnya,” tegas Darsana.
Sebelumnya diberitakan bahwa bayi berjenis kelamin perempuan terbungkus kresek ditemukan di lokasi mesin pemilah sampah TPST Kertalangu di Jalan By-pass Prof.Ida Bagus Mantra, Kesiman Kertalangu, Dentim, Rabu siang. Nyawa sang bayi tak tertolong meski sempat dilarikan ke RS Darma Yadnya, Tohpati, Kesiman, Dentim.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi mengatakan bayi tersebut ditemukan oleh pekerja di TPST Kertalangu sekitar pukul 11.20. Saksi bernama Ni Kadek Suryantini (43), awalnya memilah sampah di mesin MST (manual shorting table). “Dia melihat ada kresek besar warna merah. Saksi bermaksud untuk mengambil plastik itu guna memilah-milah sampah,” tegasnya.
Saat Kadek membuka kresek, ternyata berisi kain (celana panjang) hitam. Saat kainnya dibuang, bobotnya berat. Kadek kemudian membuka kain tersebut, dan di dalam kain ternyata berisi bayi lengkap dengan ari-arinya. Kondisi bayi sudah bersih atau tidak ada darahnya. Namun sang bayi sudas lemas. Saksi kemudian menaruh bayi tersebut di bawah, karena mesin pemilahan sampah masih hidup. Setelah mesin mati, saksi mengganti kain pembungkus bayi yang basah dengan dengan kain baru yang kering. Bayi tersebut sempat menangis. Saksi kemudian melaporkan penemuan bayi itu ke atasannya hingga kasusnya ditangani polisi. (yan)